CEO MedcoEnergi, Roberto Lorato mengatakan, MedcoEnergi mengapresiasi Pemerintah Indonesia lantaran memberi kesempatan kembali untuk mengoperasikan kembali Wilayah Kerja Lematang.
"Penandatanganan perpanjangan kontrak 10 tahun ini menegaskan kembali komitmen MedcoEnergi untuk memberikan kontribusi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional," kata Roberto di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2016).
Pada penandatanganan kontrak bagi hasil tersebut pembagian porsi saham dibagi menjadi tiga bagian yaitu PT Medco E&P Lematang sebesar 51,1 persen, Lematang E&P Ltd 23 persen, dan Lundin Lematang BV 25,88 persen.
Rata-rata produksi harian gas dari Wilayah Kerja Lematang pada tahun 2015 adalah 38 Bbtud. Wilayah Kerja Lematang terletak di Sumatra Selatan, berdekatan dengan Wilayah Kerja South Sumatra yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT Medco E&P Indonesia, anak perusahaan dari MedcoEnergi.
Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan, saat ini wilayah kerja Lematang memiliki cadangan sekitar 70 BCF dan dapat memproduksi gas sekitar 68 MMSCFD. Rencananya dengan perpanjangan kontrak dapat meningkatkan produksi gas yang nantinya bisa membantu untuk suplai gas PLN di Sumatera Selatan.
"Untuk PLN listrik di sumatera selatan. Kita harapkan dengan perpanjangan kontrak ini dilakukan produksi bisa bertambah. Sehingga listrik di Sumatera Selatan bisa berjalan dengan baik," kata Wirat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News