Unit Manager Communication dan CSR MOR III Dewi Sri Utami menjelaskan, Pertamina MOR III yang telah memasuki masa Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2019, telah menyiapkan sebanyak 30.236 pangkalan elpiji siaga, serta 1165 agen elpiji PSO dan 183 agen elpiji NPSO siaga di wilayah Jawa Bagian Barat sejak memasuki Ramadan tahun ini.
"Kami memprediksi selama bulan puasa hingga Lebaran nanti, konsumsi elpiji naik seiring meningkatnya aktivitas memasak masyarakat. Untuk menjaga pelayanan kepada masyarakat di bulan suci ini, kami telah menyiapkan pangkalan siaga yang tetap beroperasi agar masyarakat mudah mendapatkan elpiji," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 8 Mei 2019.
Dewi menambahkan, selain kesiapan agen dan pangkalan siaga, Pertamina MOR III juga menyiapkan 388 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Kantong atau skid tank dengan total kapasitas 5775 MT untuk siaga di wilayah Jawa Bagian Barat.
Apabila diperlukan, Dewi menambahkan, pihaknya telah menyiagakan pula pasokan fakultatif, yakni pasokan tambahan yang sewaktu-waktu dilakukan sesuai kebutuhan. Masyarakat juga bisa mendapatkan elpiji non subsidi seperti Bright Gas dan elpiji 12 kg di outlet seperti minimarket modern, Bright Home Service, dan di sejumlah SPBU.
"Kami mengimbau masyarakat yang tergolong mampu menggunakan Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, dan elpiji 12 kg di beberapa outlet dan SPBU sehingga penggunaaan elpiji tiga kg benar-benar tepat sasaran," jelas Dewi.
Selain itu, Dewi juga mengimbau agar masyarakat selalu cermat dalam memperhatikan keamanan dalam menggunakan produk elpiji saat memasak untuk sahur dan berbuka puasa. Adapun keamanan harus menjadi prioritas demi keselamatan bersama.
"Pastikan tidak ada bau khas elpiji. Jika tercium bau gas elpiji, jangan langsung menyalakan api. Buka dulu pintu atau jendela agar bau khas elpiji tidak terkumpul di ruangan. Pastikan kondisi dapur memiliki ventilasi yang cukup, dan selalu periksa aksesoris elpiji seperti regulator dan selang terawat dengan baik serta berstandar SNI,” pungkas Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News