Jonan pun lantas mencoba kendaraan bermotor yang mendistribusikan BBM ini. Usai menaiki kendaraan itu, Jonan mengapresiasinya sebagai opsi kreatif untuk antispasi tambahan mendistribusikan BBM ketika mudik.
"Antisipasi tambahannya, tadi Pertamina sangat kreatif membuat motor berisi BBM, tabung BBM kemasan. Mungkin 50 liter ada juga yang 1 liter, 2 liter. Itu yang keliling di kantong kemacetan yang diantisipasi pergerakan bakal lambat sekali," kata Jonan di TBBM Plumpang, Jakarta Utara, Jakarta Utara, Rabu 14 Juni 2017.

Menteri ESDM Ignasius Jonan saat mencoba menaiki motor distribusi BBM. (FOTO: MTVN/Annisa Ayu)
Jika terjadi kemacetan dan mobil tangki tidak bisa menjangkau, pasukan khusus bermotor membawa BBM jenis pertamax dalam kemasan sebanyak 50 liter dan BBM kemasan dengan volume lebih kecil yakni dua liter dan satu liter kepada para pemudik yang kehabisan BBM.
Harga BBM yang didistribusikan oleh pasukan bermotor sama dengan harga yang dibeli di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Sebelumnya, Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina menjelaskan, pasukan bermotor akan lebih fleksibel untuk melewati kemacetan dibandingkan dengan mobil tangki. Untuk itu, diharapkan pasukan bermotor dapat memenuhi kebutuhan BBM ketika kemacetan terjadi.
Pada mudik tahun lalu, sebenarnya pasukan BBM bermotor ini sudah pernah dikerahkan. Khususnya di pintul keluar tol Brexit. Saat itu, Pertamina mengerahkan enam motor dengan kapasitas angkut BBM 40 liter untuk mendistribusikan BBM ke pemudik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News