Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu. FOTO: Medcom.id/Suci Sedya Utami.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu. FOTO: Medcom.id/Suci Sedya Utami.

Pertamina Diminta Percepat Alih Kelola Blok Rokan

Suci Sedya Utami • 11 September 2019 11:42
Jakarta: Komisi VII DPR RI mendesak PT Pertamina (Persero) untuk mempercepat proses alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia. Kontrak Chevron di blok tersebut sedianya akan berakhir pada 2021.
 
Ketua Komisi VII Gus Irawan mengatakan percepatan dibutuhkan untuk menjaga agar produksi di blok tersebut tidak turun. Pasalnya berkaca dari alih kelola Blok Mahakam dari Total ke Pertamina yang terlambat, membuat produksi di blok tersebut anjlok.
 
"Poinnya Mahakam jangan sampai terulang. Jangan kita tunggu 2021. Semua periapan harus sudah segera, kita pastikan mulus perpindahannya," kata Gus Irawan dalam rapat dengar pendapat, di Kompleks Parelemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa malam, 10 September 2019.

Wakil Ketua Komisi VII Muhammad Nasir pun meminta pada Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk merampungkan proses transisi pada pekan depan.
 
Nasir mengatakan keberadaan Chevron di Riau selama puluhan tahun tidak memberikan dampak pada masyarakat sekitar blok tersebut. Dengan transisi yang dipercepat, maka Pertamina diharapkan bisa langsung berikan manfaat kepada masyarakat.
 
"Minggu ini selesai secara prinsip dan administrasi. Selama ini Riau tidak pernah rasakan kehadiran Chevron. Seminggu ini masalah ini harus selesai saya minta penegasan SKK Migas, direktur hulu Dirjen Migas. Kami tidak mau lagi (Chevron) di sana," tegas Nasir.
 
Sementara itu Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan pihaknya secara intens mengadakan pertemuan dengan pihak Chevron dalam rangka proses transisi.
 
Pertamina, kata dia, sudah memiliki sebagian data subsurface blok Rokan.
 
"Kami sudah bertemu dengan rutin dan persiapan data, tapi memang tidak bisa sekaligus. Sudah sebagian diserahkan. Ada 78 sumur, 13 sumur udah divalidasi subsurface-nya dan akan begerak ke angka 78 sumur," kata Dharmawan.
 
Namun demikian Pertamina tetap harus menghormati kontrak yang dimiliki oleh Chevron. Karena itu, dalam investasi Pertamina di sana nanti tetap akan dieksekusi oleh Chevron dengan keterlibatan Pertamina.
 
Pertamina sudah mengidentifikasi 7-8 sumur bisa dibor tahun depan. Itu adalah bagian dari 13 sumur yang sudah dikaji bersama dengan Chevron.
 
"Yang mengeksekusi tetap mereka (Chevron). Persis seperti di Mahakam. Tapi kalau di Mahakam kan sudah terakhir sudah lewat, ini lebih cepat. Pengadaan melalui sistem yang ada harus melalui lewat SKK Migas tetap. Chevron harus ke SKK Migas," tegas Dharmawan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan