Lampu mati ketika salah seorang anggota dewan mengajukan beberapa pertanyaan soal pembubaran Petral dan mafia migas untuk Faisal Basri. Sontak, kejadian ini mendapat celetukan dari beberapa anggota komisi yang hadir. Mereka mengatakan, tidak biasanya saat rapat 'dihantui' mati lampu. Mereka akhirnya berguyon adanya mafia dalam rapat yang menyabotase jalannya tanya jawab antara DPR dengan tim.
"Aneh, lagi rapat soal energi tapi lampu yang merupakan energi malah mati," celetuk salah satu anggota dewan, di ruang rapat Komisi VII DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/5/2015) malam.
Sahut-sahutan celetukan pun muncul dari anggota Komisi VII lain yang sama sekali tidak terlihat wajahnya karena kondisi gelap. "Telepon Direktur Utama PLN. Tapi kayaknya ini bukan mati semua, ganti sekringnya saja," tutur dia.
Namun untungnya, 'tragedi' mati lampu tersebut tak berlangsung lama. Setelah kurang lebih tiga sampai lima menit bergelap-gelapan ria, akhirnya ruang rapat Komisi VII kembali terang. Sesi tanya jawab kembali dilanjutkan. Namun saat ingin melanjutkan tanya jawab, giliran pengeras suara (mic) Pimpinan Komisi VII Mulyadi tidak berfungsi. "Tadi lampu mati, sekarang mic-nya. Ini sabotase," canda Mulyadi yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi VII.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News