UMKM. Foto : MI.
UMKM. Foto : MI.

5 Tren Akselerasi Digital

Antara • 16 Maret 2022 13:51
Jakarta: Para Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) hingga perusahaan perlu memperhatikan tren akselerasi digital agar bisa bertahan dan membangun kesuksesan di era pasca pandemi covid-19.
 
Dikutip dari Antara, Rabu 16 Maret 2022, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dudi Dermawan Saputra memaparkan lima tren akselerasi digital yang perlu diperhatikan untuk 2022 dalam webinar edukasi "Akselerasi Digital untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia".

Perluasan jangkauan konsumen ke luar kota besar

Pandemi covid-19 telah mengubah pola perilaku masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi, baik di sisi konsumen maupun penjual. Sejauh ini, UMKM masih memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia, UMKM menyumbang 61 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
 
Tercatat, terjadi kenaikan jumlah konsumen digital hingga 21 juta selama pandemi. Menariknya, 72 persen dari konsumen baru ini berada di luar kota-kota besar. Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha masa kini untuk memperluas jangkauan ke daerah-daerah nonurban, terlebih karena Indonesia memiliki wilayah geografis yang luas dengan karakter konsumen yang beragam. Perluasan ini bisa dilakukan lebih mudah melalui kanal-kanal penjualan daring yang kini banyak tersedia.

Transformasi digital menjadi kunci untuk bertahan

Di tengah banyaknya tantangan yang disebabkan pandemi, transformasi digital menjadi kunci untuk bisa mempertahankan dan mengembangkan usaha lebih jauh. Menurut riset Google, Temasek & Bain Company 2021, mayoritas pelaku UMKM telah melakukan transformasi digital, misalnya dengan menjalankan digital marketing (69 persen), sistem operasi digital (49 persen), pembuatan situs website (45 persen), penyimpanan cloud (44 persen), analisis digital (43 persen), dan penggunaan perangkat lunak kolaborasi (38 persen).

Selain itu, tercatat hampir semua (98 persen) merchant digital telah menerima pembayaran digital dari para pembeli. Ini berarti, untuk bisa semakin memajukan usahanya, para pelaku UMKM perlu untuk membekali usaha dengan pembayaran digital yang komprehensif, aman, dan praktis digunakan.

Peningkatan akselerasi pembayaran digital

Menurut data Bank Indonesia, transformasi digital perbankan, pembentukan ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD), dan pesatnya inovasi diperkirakan akan terus mendorong akselerasi pembayaran digital.
 
Pada 2022, penggunaan sistem perbankan digital (digital banking) diperkirakan meningkat menjadi Rp48,6 ribu triliun dari Rp40 ribu triliun pada 2021. Sementara itu, penggunaan uang elektronik berpotensi naik hingga Rp337 triliun dari Rp289 triliun tahun lalu. Industri e-commerce juga diperkirakan mencatatkan peningkatan 7,5 persen, year-on-year, menjadi Rp530 triliun tahun ini.

QRIS metode pembayaran unggulan bagi UMKM

Pada 2022, kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia berupaya untuk mempercepat integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital, terutama dengan metode pembayaran nontunai. Salah satu cara utamanya adalah dengan meningkatkan adopsi QR untuk semua pelaku bisnis.
 
"QRIS menjadi metode pembayaran nirsentuh yang memberikan banyak keuntungan bagi UMKM, karena bisa digunakan di toko offline, e-commerce, dan jual-beli melalui media sosial. Selain itu, QRIS juga bisa dicetak di pos, lanyard, struk, mesin EDC, dan sebagainya," ungkap Dudi Darmawan.

Inovasi dan kolaborasi adalah sebuah keharusan untuk beradaptasi

Di era serba digital, pelaku UMKM harus memprioritaskan inovasi dan kolaborasi untuk bisa beradaptasi dengan baik di tengah situasi dinamis yang terus berubah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan