Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin. Foto: Medcom.id.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin. Foto: Medcom.id.

Masih Ada Tantangan Bangun Talenta Digital, Apa Itu?

Ade Hapsari Lestarini • 03 Maret 2022 11:16
Jakarta: Potensi ekonomi digital di Indonesia sangat besar, namun memang masih ada beberapa tantangan, khususnya dalam membangun sektor talenta digital.
 
"Pemerintah mendorong swasta untuk aktif dalam kegiatan pendidikan dan vokasi yang ditujukan kepada talenta digital. Kami tidak dapat kerja sendiri, diperlukan kolaborasi banyak pihak, utamanya pelaku usaha sebagai end user dari tenaga kerja tersebut," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin, dalam sebuah webinar, dikutip Kamis, 3 Maret 2022.
 
Dia mengatakan, pemerintah mengapresiasi dukungan Lazada yang telah turut serta dalam pengembangan lanskap e-commerce dan layanan logistik di Indonesia. Lazada telah berperan sebagai salah satu platform dalam pengembangan UMKM Indonesia, khususnya dalam industri tekstil, fesyen, kuliner, dan kerajinan di Indonesia.

"Kami berharap komitmen Lazada dapat terus menginspirasi di ranah digital dan dapat terus memiliki andil dalam mendorong transformasi digital di Indonesia," ujar Rudy.
 
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menambahkan, idEA membuka forum komunikasi untuk anggotanya demi mendukung pengembangan talenta di Indonesia.
 
"idEA juga memiliki beberapa program kemitraan dan kegiatan, salah satunya kita menyelenggarakan job fair yang bernama idEA Walks untuk menjaring lebih banyak talenta digital, khususnya di SMA dan SMK, yang siap kerja sesuai dengan kebutuhan industri. Sebagai satu-satunya dari asosiasi industri di Indonesia, kita masih butuh mengembangkan kemitraan antar pemangku kepentingan dan terus meningkatkan kualitas keterampilan penting bagi talenta ekonomi digital di Indonesia. Ini adalah tugas seluruh pemangku kepentingan baik itu pemerintah, sektor pendidikan dan juga sektor swasta," jelas Bima.
 
Partner & Head of YCP Solidiance Indonesia Gervasius Samosir menjelaskan, bonus demografi yang akan dialami Indonesia bisa meningkatkan kesejahteraan sosial bila pemberdayaan talenta dilaksanakan secara optimal oleh semua pemangku kepentingan di ekosistem.
 
"Oleh karena itu, program pengembangan talenta ekonomi digital harus bisa dapat mendorong pola pikir yang cerdas, kreatif dan terus bertumbuh, membangun sistem edukasi yang relevan dengan kebutuhan industri serta menjalankan program pelatihan yang inklusif atau merata untuk semua talenta," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan