"Inovasi dan penerapan teknologi yang ditawarkan oleh perusahaan startup merupakan pemicu utama dalam transformasi digital di Indonesia," ungkap Ketua Tim Startup Digital Sonny Hendra Sudaryana, dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Juli 2024.
Menurut dia, sebagai salah satu industri yang memiliki perkembangan pesat, industri startup memiliki kontribusi signifikan tidak hanya bagi industri digital, namun juga industri konvensional lainnya.
Hal inilah yang kemudian menjadi urgensi kehadiran Asosiasi Pengembangan Talenta Digital Indonesia (APTDI) sebagai pendorong peningkatan kualitas dan kuantitas talenta digital Indonesia demi kemajuan industri startup dan transformasi digital di Indonesia.
Terkait hal ini, APTDI sebagai organisasi yang menaungi pertumbuhan talenta digital di Indonesia pun menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan antara APTDI dan Kominfo yang bertujuan mendukung dan menumbuhkan talenta digital di Indonesia.
Selain itu, juga memenuhi kebutuhan industri saat ini dan kedepannya menaikkan ekonomi dan standar kehidupan talenta digital Indonesia.
"APTDI merupakan perkumpulan dari badan bootcamps, komunitas, dan pribadi yang bergerak dalam pengembangan talenta digital Indonesia saat ini dan memiliki visi untuk bisa menjadi mitra utama pemerintah dan industri pengembang," tambah Ketua Umum APTDI Ronald Ishak.
Ronald berharap, APTDI bisa menjadi wadah bagi para pelaku pengembangan talenta digital di Indonesia untuk saling berkolaborasi, menjadi sarana advokasi, berkontribusi pada transformasi digital, dan menjadi pendorong kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA Report 2023, perkembangan ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan mencapai USD110 miliar pada 2025. Dengan kemajuan saat ini, akan terjadi kekurangan tenaga kerja digital sebanyak 600 ribu orang setiap tahun, hingga 2030.
Baca juga: Pengembangan SDM, Perkuat Lebih dari 24 Juta Talenta Digital |
Indonesia kekurangan talenta digital
Di samping Indonesia mengalami kekurangan talenta digital, terdapat juga permasalahan mengenai kesenjangan skill dan kemampuan talenta digital di Indonesia.
"Kementerian Komunikasi dan Informatika pastinya menyambut positif kehadiran dan kolaborasi bersama APTDI ini. Permasalahan kebutuhan dan pengembangan talenta digital di Indonesia merupakan masalah penting yang saat ini perlu kita hadapi bersama," ujar Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nezar Patria.
Menurut Nezar, kehadiran APTDI sebagai asosiasi naungan bagi pelaku pengembangan kapasitas talenta digital di Indonesia ini diharapkan mampu menjadi angin segar yang membantu mengkonsolidasi dan bersama menumbuhkan potensi pengembangan bakat digital di Indonesia.
Direktur Eksekutif Indis Institute, Sofian Lusa mengatakan Indis Institute sebagai salah satu organisasi yang terlibat dalam pengembangan industri digital di Indonesia pastinya sangat senang dengan kerja sama Kominfo dan kehadiran APTDI.
Dia mengatakan, Indis Institute percaya dalam usaha pengembangan industri di Indonesia dibutuhkan adanya konsolidasi dan kolaborasi yang kuat dengan setiap pelaku industri.
"Kehadiran APTDI sebagai asosiasi yang menaungi pengembang talenta digital di Indonesia pastinya tidak hanya akan memudahkan kolaborasi namun juga kami yakini bisa menjadi katalis dalam pertumbuhan talenta dan industri digital di Indonesia. Oleh karena itu Indis Institute pastinya sangat bersemangat untuk bisa kolaborasi dan menghadirkan dampak pada pertumbuhan industri digital dengan APTDI," ujar dia.
Berbagai permasalahan ini kemudian menjadi urgensi terbentuknya APTDI, penyelesaian masalah ini, serta membina lingkungan yang kondusif untuk menumbuhkan dan mengembangkan bakat digital di Indonesia APTDI dengan berfokus pada empat ruang kerja yaitu:
- Transformasi digital: APTDI bertekad untuk berkontribusi dalam transformasi digital dengan mengembangkan inisiatif yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan industri.
- Konsolidasi peserta: APTDI, sebagai asosiasi yang inklusif, menyambut semua pemangku kepentingan yang berkontribusi pada transformasi digital, termasuk Pengembang Talenta Digital, Pembuat Kebijakan, Komunitas, dan individu.
- Kebijakan & mediasi: APTDI bertujuan menjadi suara yang mewakili selama pembahasan kebijakan dan menjadi jembatan untuk mengkonsolidasikan berbagai isu.
- Kemitraan strategis: APTDI menyadari pentingnya membina hubungan yang kuat dengan para pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi transformasi digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News