Dengan mengombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi serta keuangan, Grup GoTo akan menciptakan platform konsumen digital terbesar di Indonesia, melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga.
"Hadirnya Grup GoTo memungkinkan kami untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara," ujar CEO GoTo Andre Soelistyo, dalam keterangan resminya, Senin, 17 Mei 2021.
Dia merinci, saat ini grup GoTo memiliki total Gross Transaction Value (GTV) atau nilai transaksi bruto secara grup lebih dari USD22 miliar atau setara Rp314 triliun (kurs Rp14.287 per USD) pada 2020.
Diungkapkannya, terdapat lebih dari 1,8 miliar transaksi pada 2020. Serta lebih dari dua juta mitra driver yang terdaftar per Desember 2020.
Baca: Pernyataan Resmi Mengenai GoTo, Merger Gojek dan Tokopedia
Selain itu, terdapat lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant) per Desember 2020. Serta lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU) dengan kontribusi sebesar dua persen kepada total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
"Indonesia memiliki PDB lebih dari USD1 triliun, serta merupakan negara dengan populasi terbesar ke-empat di dunia dengan total penduduk 270 juta," tambah dia.
Oleh karena itu, Grup GoTo akan menggarap potensi besar pertumbuhan ekonomi Indonesia -terbesar di Asia Tenggara- yang memiliki segmen kelas menengah yang terus bertumbuh pesat serta populasi muda yang sangat tanggap teknologi.
Presiden GoTo Patrick Cao menambahkan Grup GoTo ke depannya akan berkontribusi lebih dari dua persen kepada total PDB Indonesia. Serta akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis dan bertumbuhnya ekonomi.
"Kami sangat bersemangat untuk memulai babak berikutnya dari sejarah bisnis kami dan akan terus berinovasi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif di setiap sektor yang tersentuh teknologi kami," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News