Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Edy Misero mengatakan, program ini merupakan layanan baru yang dibuat oleh e-commerce. Meski dianggap merugikan pelaku usaha, Edy menjelaskan hal ini tentunya menuntut penjual untuk lebih selektif dalam menyiapkan produknya.
"Ini karena jika produk yang dikirim tidak sesuai, penjual yang akan mengalami kerugian karena bisa jadi harus menanggung ongkos kirim," kata Edy kepada wartawan, Selasa, 27 Februari 2024.
Edy menekankan pentingnya informasi yang jelas dari penjual kepada pembeli, terutama dalam hal visualisasi dan spesifikasi produk. Edy juga menegaskan perlunya peningkatan kualitas produk oleh penjual UMKM untuk menghindari risiko pengembalian barang yang dapat merugikan mereka.
"UMKM itu juga perlu perlindungan, makanya harus selektif di dalam waktu pemesanan. Informasinya harus jelas, visualisasinya jelas, spesifikasinya jelas, sehingga pada saat terjadi transaksi kita berharap bahwa transaksi itu close, terus transaksi itu berhasil diterima dengan baik," tutur Edy.
Baca juga: Angkat Potensi UMKM, 100 Jenama Lokal Bakal Mejeng di Lahan Eks Pabrik Uang |
Untuk mengetahui dampak program ini secara keseluruhan, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Jika dampaknya signifikan, para penjual UMKM kemungkinan akan menyampaikan keluhan terkait dengan risiko yang ditanggung oleh penjual, karena barang yang sudah digunakan oleh pembeli tidak mungkin dikembalikan lagi.
"Untuk dampaknya, kita perlu meneliti dulu perkembangannya bagaimana. Pasti kalau dampaknya banyak, para reseller akan berteriak," kata dia.
Edy juga berharap layanan e-commerce tidak merugikan konsumen maupun penjual, serta dapat mendukung kemajuan perekonomian nasional. Oleh karena itu, UMKM perlu bersiap untuk menjadi penjual yang sukses dengan mempersiapkan produk terbaik mereka.
"Dari sisi platform-nya, sebagai pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli, sejak awal juga harus memberikan warning kepada reseller 'eh siapin barang-barangnya yang bagus ya, jangan sampai kita sudah capek ini ternyata diretur', jadi ada pembinaan di situ," tutup Edy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News