"Kita harus merespons apa yang terjadi di luar sana dan meningkatkan fokus untuk membangun bisnis yang kokoh, lebih efisien yang dapat terus bertahan seiring dengan berjalannya waktu dan tetap relevan dengan kondisi yang ada," kata Co-CEO Gojek Andre Soelis dalam town hall meeting, dikutip Medcom.id, Rabu, 24 Juni 2020.
Andre menjelaskan Gojek memilih menghentikan layanan yang tidak dapat bertahan di tengah pandemi. Perusahaan penyedia layanan on demand berbasis aplikasi ini juga telah melakukan berbagai penyesuaian bisnis guna mengakomodir perilaku baru pelanggan.
"Perusahaan bekerja sama erat dengan mitra merchant untuk mengakomodir adanya perubahan pada permintaan, membantu merchant yang sebelumnya hanya menjajakan produk secara offline menjadi bisa bermigrasi ke online dengan cepat, dan mengimplementasikan berbagai inisiatif guna mendukung keberlangsungan mata pencaharian mitra driver," jelasnya.
Adapun Gojek menghadirkan bisnis baru seperti penjualan barang kebutuhan sehari-hari dan makanan siap masak di layanan GoFood, serta meningkatkan layanan pengiriman.
Tercatat, layanan bisnis logistik mengalami pertumbuhan signifikan yakni, 80 persen sejak awal pandemi dan layanan belanja kebutuhan sehari-hari (grocery) yang telah naik dua kali lipat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News