baca juga: Aplikasi Pembiakan Udang Bidik Penambak Daerah Terpencil di Indonesia |
India, dengan populasi 1,4 miliar jiwa, memiliki tingkat konsumsi seafood hingga 60 hingga 70 persen. Tak hanya itu, industri akuakultur di India bernilai lebih dari USD15 miliar, dan memiliki Compound Annual Growth Rate (CAGR) delapan persen selama tiga dekade terakhir. Hal ini menggambarkan besarnya potensi industri akuakultur di India.
Strategi ini juga berfokus untuk melihat variasi pasar yang menawarkan ekosistem komprehensif kepada pembudidaya, menciptakan model koperasi digital lengkap dengan akses untuk pakan ikan dan udang berkualitas tinggi, teknologi Internet of Things (IoT), SOP produksi, dan jaminan pembelian (off-take), guna memberdayakan serta mengembangkan potensi pembudidaya.
CEO dan Co-Founder eFishery Gibran Huzaifah menjelaskan bahwa India adalah bagian penting dari strategi pertumbuhan eFishery secara keseluruhan. Hal ini mencakup perluasan jejak perusahaan di Indonesia dan pertumbuhan di pasar ekspor.
“Dimulai dengan India, kami bangga dengan kemampuan eFishery mengerahkan potensi kekuatan akuakultur secara global melalui teknologi buatan Indonesia, dengan rata-rata peningkatan pendapatan pembudidaya mencapai dua hingga tiga kali lipat. Kami menyadari potensi dan nilai industri akuakultur India, baik secara ukuran dan struktur, memiliki kemiripan dengan Indonesia, yang didominasi oleh pembudidaya level kecil dan menengah," jelas dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 Desember 2023.
Dia pun menjelaskan pembudidaya kecil dan menengah di India masih menghadapi berbagai tantangan, seperti, lemahnya akses ke pasar, skema harga yang tidak konsisten dan tidak menguntungkan, skema pembayaran yang selalu terlambat, serta kurangnya informasi dasar manajemen budi daya dari sisi tata cara, teknologi, maupun inovasi.
Menyadari hal tersebut, eFishery berupaya memberdayakan pembudidaya agar dapat mengambil keputusan secara cepat berdasarkan informasi dan data. Fokusnya adalah mengoptimalkan praktik budidaya dan meningkatkan hasil panen secara keseluruhan.
International Expansion Lead eFishery Neil Wendover menjelaskan komitmen perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas pembudidaya di setiap negara sasaran ekspansi.
“Tujuan bisnis kami tetap berfokus untuk menyelesaikan masalah para pembudidaya dan meningkatkan profitabilitas dengan mendorong produktivitas dan efisiensi operasional. Kami tidak mengurangi keuntungan mereka, tetapi justru menggandakan hasilnya,” jelas dia.
Melibatkan karyawan lokal
Wendover melanjutkan telah mengembangkan tim yang terdiri dari 50 karyawan lokal, yang memiliki pemahaman mendalam tentang kultur setempat. Dukungan dari lembaga pemerintah dan pemasok bahan baku berperan penting dalam mengatasi tantangan unik sektor akuakultur India yang sangat berpotensi namun masih terfragmentasi."Kami senang upaya strategis kami telah membuahkan hasil. Di India, kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai pertumbuhan 10x lipat, selaras dengan target bisnis ekspansi internasional kami," tegas dia.
Pembudidaya Ikan dari Distrik Kakinada di India dan Mitra eFishery Ch. Veera Nageswar Rao menuturkan kolaborasi dengan eFishery telah membawa perubahan besar bagi kolam budidaya kecil.
"Bantuan berkelanjutan dari eFishery juga memastikan panen yang sukses, sehingga dapat mencegah perlunya panic harvest karena kendala finansial” kata dia.
Dimulai pada Maret 2023, perusahaan teknologi akuakultur terbesar di Asia Tenggara ini berhasil menjangkau lebih dari 1.000 hektar kolam milik pembudidaya dan telah mendistribusikan lebih dari 3.000 metrik ton pakan. Pencapaian ini membawa eFishery semakin dekat dengan misinya untuk memperluas jangkauan operasional ke lima negara bagian lain di India pada akhir 2024.
Selain India, eFishery juga melirik peluang di satu atau dua negara di wilayah Asia dan Amerika Latin dalam satu tahun mendatang, sembari terus menjalankan ekspor produk udang ke luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News