Foto: Grafis Medcom.id
Foto: Grafis Medcom.id

Masa Pandemi, Startup Mulai Rambah Korporasi

Ade Hapsari Lestarini • 22 Oktober 2021 15:35
Jakarta: Model penjualan dari bisnis langsung ke pelanggan alias business to consumer (B2C) banyak dilakoni pelaku bisnis. Biasanya, model ini dilakukan melalui platform online atau e-commerce.
 
Keuntungan dalam sistem B2C, perusahaan bisa menjangkau konsumen lebih luas. Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga ke luar negeri. Selain itu tentunya juga menghemat biaya.
 
Melihat peluang ini, salah satu startup di bidang teknologi kesehatan SehatQ telah mengakusisi pasar B2C dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari trafik yang mencapai 27 juta session per bulan. Perseroan pun memutuskan untuk mengembangkan bisnis ke arah korporasi atau B2B. Keputusan ini dianggap langkah yang tepat terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.

"Selama pandemi banyak perusahaan yang menaikkan anggaran mereka untuk healthcare. Kami melihat ada peluang untuk paket layanan kesehatan berbasis teknologi dengan harga terjangkau untuk perusahaan," ujar Chief Commercial Officer SehatQ, Andrew Sulistya, dalam keterangan resminya, Jumat, 22 Oktober 2021.
 
Andrew menambahkan, melalui modal data pengunjung yang tinggi ini, perseroan mengembangkan bisnis dengan menyediakan berbagai layanan untuk perusahaan. "SehatQ diharapkan bisa menjadi mitra bagi perusahaan karena selain menyediakan ahli kesehatan yang tepercaya kami juga memberikan respons yang cepat serta platform yang mudah digunakan," ungkapnya.
 
Sesuai dengan visi SehatQ menjadi solusi perusahaan untuk penyediaan layanan kesehatan yang mudah dan nyaman digunakan, diharapkan beragam fitur kesehatan dari SehatQ akan mempermudah karyawan untuk mengakses layanan yang diperlukan. Perusahaan pun memiliki dashboard untuk memantau penggunaan layanan kesehatan dari karyawannya, sehingga baik perusahaan maupun karyawan bekerja dengan nyaman terutama di masa pandemi ini.
 
Andrew menambahkan, dengan adanya target pasar yang baru ini diharapkan pada akhir 2022, perseroan bisa bekerja sama dengan lebih dari 200 perusahaan di Tanah Air dengan target penambahan membership hingga lebih 30 ribu orang.
 
Selain itu, lanjut Andrew,  SehatQ tetap akan menambah jumlah rekanan apotek dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). "Kami menargetkan hingga akhir 2022, jumlah rekanan apotek dan Fasyankes bisa mencapai lebih dari 1.500 partner," imbuhnya.
 
"SehatQ menjalankan program digital membership (DigiQare) bagi karyawan perusahaan. Dengan program ini karyawan mendapatkan berbagai kemudahan untuk mengakses layanan kesehatan. Selain itu ada juga layanan Healthcare Service on Demand yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Serta tetap mengembangkan layanan perseorangan. Dengan model pengembangan bisnis yang baru ini, perusahaan yakin akan terus menambah jumlah traffic setiap bulannya," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan