Melalui kampanye tanggal kembar Promo Guncang 10.10, kedua platform e-commerce ini sukses menggerakkan transaksi hingga ke berbagai daerah, sekaligus membuka peluang ekonomi yang lebih merata di seluruh Indonesia.
Tahun ini, sektor ekonomi digital diperkirakan menyumbang sekitar 8% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, dan berpotensi meningkat menjadi 9 hingga 10% di akhir 2025. Dari total nilai ekonomi digital tersebut, e-commerce masih menjadi penggerak utama dengan kontribusi mencapai 72%.
| Baca juga: Tokopedia dan TikTok Shop Latih Perempuan Jadi Kreator Lewat Creators Lab x Emak-Emak Matic |
Dengan potensi pasar digital Indonesia yang bisa menembus US$600 miliar pada 2030, kolaborasi strategis antarplatform seperti Tokopedia dan TikTok Shop menjadi katalis penting dalam memperluas manfaat ekonomi digital hingga ke pelosok negeri.
Data dari Tokopedia mencatat selama Promo Guncang 10.10, wilayah Papua Barat, Gorontalo, dan Kalimantan Selatan mengalami lonjakan transaksi tertinggi. Di sisi lain, TikTok Shop menunjukkan peningkatan signifikan di Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Jambi.
Fenomena ini membuktikan bahwa kampanye bersama Tokopedia dan TikTok Shop tidak hanya berfokus pada kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, tetapi juga mampu mendorong aktivitas ekonomi digital di daerah yang selama ini belum terlalu terjangkau oleh ekosistem e-commerce besar.
“Kami ingin ekonomi digital bisa dinikmati secara merata di seluruh Indonesia. Melalui rangkaian kampanye seperti Gajian Sale dan Promo Guncang, kami mendorong lebih banyak pelaku usaha lokal untuk bergabung dan memanfaatkan Tokopedia serta TikTok Shop,” ujar Senior Director Tokopedia dan TikTok E-commerce Indonesia Stephanie Susilo.
Menurut Stephanie, kampanye bulanan tersebut mendorong peningkatan jumlah penjual hingga 46,8%, serta kenaikan rata-rata pesanan sebesar 45%. Artinya, semakin banyak UMKM yang merasakan manfaat langsung dari pertumbuhan ekonomi digital.
Kategori Produk Unggulan dan Pola Belanja Baru
Selama periode Promo Guncang 10.10, kategori produk yang paling diminati di kedua platform mencerminkan perubahan perilaku konsumen digital Indonesia.Tokopedia mencatat penjualan tinggi pada kategori Handphone & Tablet, Otomotif, Makanan & Minuman, Kecantikan, dan Fashion Muslim.TikTok Shop unggul di produk Hijab, Pasmina, Lipstik, Parfum, dan Roti.
Data internal menunjukkan kategori Makanan & Minuman tumbuh 58,4%, sementara Elektronik & Otomotif meningkat 75,5% selama kampanye berlangsung. Angka ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan konsumen untuk membeli produk kebutuhan primer dan bernilai tinggi secara online.
“Kenaikan transaksi di kategori tersebut menjadi sinyal bahwa masyarakat kini semakin yakin bahwa mereka bisa #BelanjaAman melalui Tokopedia dan TikTok Shop,” tambah Stephanie.
Kolaborasi dan Inovasi Jadi Penggerak Ekosistem
Untuk memperkuat relevansi dan memperluas jangkauan, Tokopedia juga menggandeng Duolingo dalam kampanye kreatif Promo Guncang 11.11. Kolaborasi antara maskot Toped dan Duo berhasil menarik perhatian publik dengan pendekatan humoris dan interaktif.
Konten pengumuman kerja sama ini bahkan mencatat peningkatan engagement hingga 80,74%, menunjukkan potensi besar dalam memadukan pemasaran digital dengan kekuatan intellectual property (IP) brand lokal.
“Kolaborasi ini bukan sekadar kampanye, tapi simbol dari bagaimana inovasi lintas platform bisa menggerakkan industri digital secara keseluruhan,” jelas Jonathan Theon Locanawan, Head of Marketing Tokopedia.
Dengan strategi kolaboratif yang menyatukan kekuatan e-commerce dan konten sosial, Tokopedia dan TikTok Shop menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia bukan hanya soal peningkatan transaksi, tetapi juga soal pemerataan peluang dan pemberdayaan ekonomi di seluruh wilayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id