baca juga: Dominasi GoPay Dorong Konsistensi Pertumbuhan Segmen Bisnis Finansial GoTo |
Industri fintech di Indonesia pun diprediksi masih memiliki potensi untuk berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat yang masih tinggi terhadap layanan keuangan alternatif yang terjangkau. Pasar yang menjanjikan di Indonesia lantas membuat jumlah pelaku fintech terus meningkat dan berdampak pada peta persaingan industri yang semakin ketat.
Di sisi lain, transformasi digital yang berjalan semakin masif di berbagai sektor juga telah membuat kebutuhan masyarakat semakin tinggi terhadap inovasi produk layanan keuangan yang aman, praktis dan dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan mereka.
Berkaca pada tantangan tersebut, kehadiran open finance lantas menjadi sebuah keniscayaan untuk mendukung fintech agar tetap relevan dengan kondisi industri dan kebutuhan masyarakat, sehingga industri tersebut pun dapat memastikan keberlanjutannya.
Brankas, penyedia layanan open finance di Indonesia, meyakini open finance akan menjadi masa depan bagi industri fintech di Indonesia. Country Manager Brankas di Indonesia Husni Fuad melihat pangsa pasar fintech masih besar di Indonesia, namun hal ini harus diimbangi dengan kemampuan fintech dalam berinovasi dan menjangkau konsumen lebih luas secara efektif dan efisien.
Dalam hal ini, open finance memiliki peran yang strategis bagi fintech untuk mengoptimalkan berbagai peluang di pasar, termasuk mewujudkan berbagai layanan yang sangat personalisasi pada kebutuhan konsumen.
"Saat ini, perkembangan open finance di Indonesia masih berada pada tahap awal, namun kami optimistis open finance menyimpan berbagai potensi yang dapat mendukung masa depan industri fintech di Indonesia," jelas dia dalam keteranganya, Kamis, 1 Desember 2022.
Brankas juga berharap Indonesia dapat mengikuti jejak Inggris dalam penerapan open finance yang telah mampu membantu pelaku industri keuangan dalam membuka akses keuangan secara merata bagi masyarakat.
Pada Juni 2022, jumlah pengguna aktif open finance di Inggris telah mencapai enam juta dengan jumlah penyedia pihak ketiga sebanyak 128. Penggunaan application programming interface (API) bahkan telah bertumbuh dari 15 juta panggilan API perhari pada 2020 menjadi 33 juta panggilan API per hari pada 2022.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News