Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Hey Anak Muda! Bijak Bermedia Sosial Yuk

Ade Hapsari Lestarini • 28 Maret 2023 21:16
Jakarta: Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJI) mencatat penetrasi pengguna internet di Indonesia pada periode 2022-2023 yang sudah terkoneksi dengan internet mencapai 215,6 juta populasi penduduk atau setara 78,19 persen.
 
Adapun generasi muda dalam rentang usia 13-18 tahun dan 19-34 tahun memiliki angka penetrasi hingga lebih dari 99 persen. Artinya, 99 persen generasi milenial yang bermain sosial media atau internet.
 
"Kalau kita lihat dari Essential Digital Headline Januari 2023, pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 276,4 juta orang. Kemudian yang terkoneksi dengan atau seluler mobile connection atau pemegang HP itu 353,8 juta orang. Dari bayangkan jumlah penduduknya 276 juta tapi handphone yang digunakan 353 juta, artinya ada satu orang memegang lebih dari dua device handphone," ujar Wakil Ketua DPR Lodewijk F. Paulus, dalam webinar Ditjen Aptika Kominfo, Selasa, 28 Maret 2023.

Sementara yang terkoneksi dengan internet ada 212,9 juta orang atau sama dengan 77 persen dari populasi. Serta yang aktif bermain di sosial media ada 167 juta atau 60,4 persen. Menurutnya, fenomena media sosial dianggap lebih emansipatif dan egaliter, karena dapat langsung menyuarakan pandangan individu ke ranah publik. Namun demikian, media sosial perlu digunakan dengan bijak agar tidak mengubah budaya Indonesia yang toleran dan ramah.
 
"Media sosial sudah sebagai budaya baru, media sosial ibarat pedang bermata dua. Ada sisi positifnya yaitu memberikan informasi, pendidikan, ilmu pengetahuan, bisnis, memudahkan pekerjaan dan lain-lain. Selain itu ada sisi negatifnya, tentunya ada content negative seperti pornografi, berita-berita bohong atau hoaks, ujaran kebencian, fitnah, perjudian, provokasi SARA, pelanggaran kekayaan intelektual, dan sebagainya. Ini juga akan memberikan impact atau dampak ke kita jadi bosen, boring, sendiri, mudah marah dan takut, setres dan capek. Dan adakalanya dengan mudah saja melihat dengan game-game dengan adegan kekerasan tanpa disensor, ini tentunya tidak bagus untuk generasi muda," jelasnya.
 
Oleh karena itu, lanjut dia, dalam bermedia sosial haruslah bijak dan fokus dalam menjaga budaya bangsa. Karena apabila berbicara soal budaya, ada budaya kearifan lokal. Sehingga jangan sampai terganggu gara-gara kurang bijak bermedia sosial.

Lalu, bagaimana menggunakan media sosial yang bijak?

Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang dampak positif dari sosial media, yakni dengan mudahnya bisa menghimpun keluarga atau saudara kerabat yang tersebar. Serta sebagai media informasi, dapat memperluas jaringan pertemanan, situs jejaring sosial membuat menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati. Sementara bisa juga digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial dan yang terakhir sebagai media promosi dalam bisnis.
 
"Sebelum kita menggunakan media sosial, kita harus tahu apa saja etika bermedia sosial, yang pertama is it true? Apakah informasi atau konten yang diunggah atau akan dibagi adalah benar?Is it helpful? Teknologi hendaknya digunakan untuk kebaikan dan bermanfaat bagi orang lain. Is it illegal? Sadari adanya hak cipta. Ketika kita akan memuat atau membagi tulisan atau foto, tanyakan kembali, Apakah si empunya sudah setuju? Biasakan diri untuk menuliskan sumber materi yang ingin diunggah ke media sosial. Is it necessary? Kita biasanya memiliki kecenderungan berbagi semua hal di media sosial. Mari kita berpikir lagi, sedemikian perlukah kita mengunggah konten tersebut? Buatlah skala prioritas is it kind?" paparnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan