baca juga: Pengalihan Kewenangan Aset Kripto dari Bappebti ke OJK Diharap Tidak Menimbulkan Guncangan |
Corporate Affairs Lead Tokopedia, Antonia Adega mengungkapkan, selama semester I-2023 kategori rumah tangga, otomotif, fesyen, elektronik serta hobi dan gaya hidup menjadi beberapa kategori produk yang paling diminati masyarakat saat belanja online lewat Tokopedia, dibandingkan semester II-2022.
“Di kategori produk rumah tangga, pengukur kualitas udara serta lem dan gunting pipa menjadi produk terlaris. Sedangkan di kategori produk otomotif, mobil, motor dan oli menjadi sejumlah produk paling laris, dengan rata-rata peningkatan transaksi lebih dari dua kali lipat,” ujar Antonia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 31 Juli 2023.
Khusus untuk penjualan online mobil listrik dan motor listrik, Tokopedia mencatat masing-masing meningkat hampir empat kali lipat dan 10 kali lipat
“Demi mengakomodasi tingginya kebutuhan masyarakat akan berbagai produk otomotif, kami menghadirkan Tokopedia Garage, yang menyediakan pilihan produk otomotif dengan flash sale serba Rp5 ribu,” jelas Antonia.
“Lewat kampanye ini, masyarakat juga bisa membeli kendaraan listrik, baik mobil maupun motor, dengan diskon hingga Rp10 ribu. Hal ini sejalan dengan salah satu komitmen ‘Tiga Nol’ GoTo, dalam hal ini Nol Emisi Karbon (Zero Emission), sekaligus mendukung program pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik,” tambah Antonia.
Dia menambahkan aktivitas masyarakat yang sudah kembali seperti sebelum pandemi, mendorong kategori produk Fesyen di Tokopedia juga mengalami tren positif.
"Beberapa produk fesyen seperti baju muslim anak, pakaian muslim pria dan outerwear muslim wanita menjadi yang paling laris, dengan rata-rata peningkatan transaksi lebih dari tiga kali lipat,” jelas Antonia.
Di sisi lain, pada kategori produk Elektronik di Tokopedia, True Wireless Stereo (TWS), smartphone hingga tablet menjadi sejumlah produk terlaris, dengan rata-rata peningkatan transaksi hampir 4,5 kali lipat.
"Sedangkan pada kategori produk Hobi dan Gaya Hidup, perangkat virtual reality, sim card international dan board game tercatat sebagai sejumlah produk yang paling laris, dengan rata-rata peningkatan transaksi hampir 6 kali lipat,” kata Antonia.
Dia mengatakan saat ini, sudah ada lebih dari 14 juta penjual di Tokopedia, dimana hampir 100 persen pelaku UMKM. Di sisi lain, masyarakat di 99 persen kecamatan di Indonesia bisa mengakses lebih dari 1,8 miliar produk terdaftar dengan harga transparan melalui Tokopedia.
Untuk terus meningkatkan daya saing pelaku UMKM di seluruh wilayah di Indonesia agar punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh dan berkembang tanpa harus pindah ke ibu kota, sekaligus mempermudah pembeli mendapatkan produk kebutuhan yang lebih beragam dengan lebih cepat dan efisien, Tokopedia senantiasa menggencarkan inisiatif Hyperlocal.
Hyperlocal Tokopedia menerapkan teknologi geo-tagging dan memiliki berbagai manifestasi. Salah satunya, Kumpulan Toko Pilihan (KTP), halaman kurasi produk penjual terdekat dari lokasi pembeli. Ada juga Dilayani Tokopedia; layanan pemenuhan pesanan yang memungkinkan penjual menitipkan produk di gudang-gudang pintar Tokopedia pada wilayah dengan permintaan tinggi.
“Berkat Hyperlocal Tokopedia dan manifestasinya, beberapa wilayah di Indonesia mengalami kenaikan tertinggi jumlah penjual, yaitu Aceh Tenggara (Aceh), Sampang (Jawa Timur) dan Bulukumba (Sulawesi Selatan), dengan rata-rata peningkatan dua kali lipat,” jelas Antonia.
“Sementara beberapa wilayah yang mengalami kenaikan tertinggi jumlah transaksi, antara lain Nduga (Papua Pegunungan), Maluku Barat Daya (Maluku) dan Raja Ampat (Papua Barat Daya), dengan rata-rata peningkatan delapan kali lipat. Bahkan pengiriman terjauh pada semester I-2023 terjadi dari Banda Aceh (Aceh) ke Merauke (Papua Selatan) untuk produk jersey dan celana sepeda,” jelas Antonia.
“Kami juga melihat dampak positif pada pertumbuhan ekonomi berkat kehadiran Hyperlocal Tokopedia di berbagai wilayah di Indonesia. Berdasarkan riset Tokopedia dan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), sepanjang 2019-2021, rerata persentase pertumbuhan ekonomi di kota tanpa Hyperlocal tercatat sebesar 1,26 persen, sedangkan di kota dengan Hyperlocal Tokopedia angkanya lebih tinggi, yaitu 2,78 persen,” tutup Antonia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News