baca juga: Cara Menonaktifkan Fitur SafeSearch di Google Chrome |
Transaksi e-commerce pada 2022 mencapai Rp476,3 triliun. Pelaku usaha kecil terdorong untuk menjual barang via e-commerce. Kemudian, pekerja gig lainnya juga terdorong dari perkembangan ekonomi digital. Pekerja transportasi on demand contohnya, mampu menghasilkan pendapatan yang cukup besar dengan platform atau aplikasi digital yang semakin berkembang. Content creator, pengemudi transportasi online, dan sebagainya mampu tumbuh karena ekonomi digital juga berkembang.
Pertumbuhan ini tentunya tidak terlepas dari kepemilikan gawai dan akses ke internet di Indonesia yang semakin masif. Pada 2022, 67,88 persen penduduk Indonesia yang berusia lima tahun ke atas sudah memiliki ponsel, dan pengguna Internet baru telah mencapai 212 juta orang.
Sejalan dengan itu, Director Strategi Ekonomi dari Access Partnership Abhineet Kaul perusahaan konsultan independen yang mengkhususkan diri dalam kebijakan dan regulasi teknologi menyatakan dalam laporan yang berjudul Mendorong Transformasi Ekonomi Digital di Indonesia menemukan melalui Platform Google Play, lebih dari 10 ribu developer lokal telah berhasil menciptakan 42 ribu aplikasi yang melayani 150 juta lebih pengguna aktif Google Play di Indonesia, dengan aplikasi permainan, media sosial, dan aplikasi pendukung produktivitas sebagai jenis aplikasi yang paling banyak diunduh”.
Lebih lanjut, laporan ini mengungkap Platform Google Play juga berkontribusi positif terhadap terciptanya 162 ribu lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia, dengan 36 ribu kesempatan kerja baru dalam bentuk pekerjaan langsung, 36 ribu kesempatan kerja tidak langsung, dan 90 ribu kesempatan kerja turunan.
"Di luar itu, aplikasi-aplikasi kreasi developer nasional yang berada di ekosistem Google Play juga membuka kesempatan kerja baru kepada lebih dari 8 juta pekerja sektor lepas di Indonesia," tegas dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 6 Juli 2023.
Melalui aplikasi kreasi developer lokal, Google Play diperkirakan menyumbang Rp1,5 triliun ke perekonomian digital Indonesia pada 2022. Kontribusi tersebut dihitung berdasarkan omzet dari aplikasi-aplikasi kreasi developer nasional pada 2022, yang tersedia di Platform Google Play.
Menanggapi laporan Access Partnership Ekonom The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda mengatakan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan sehingga dapat dimanfaatkan oleh entrepreneur dan developer lokal untuk mengembangkan bisnis berbasis aplikasi.
Nailul Huda mengemukakan Google Play sebagai salah satu katalisator utama yang mendorong pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, terlebih lagi ekonomi digital berbasis aplikasi, Google Play memfasilitasi pertemuan antara supply yang diberikan oleh developer lokal.
"Serta demand dari konsumen nasional. Selain itu, melalui fitur Google Play Billing, developer lokal dapat memonetisasi aplikasi ciptaan mereka, dan konsumen dapat melakukan pembayaran secara aman. Hal ini tentunya menciptakan kondisi pasar yang berkelanjutan,” tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News