Influencer kripto Angga Andinata mengungkapkan, kejadian pembobolan juga pernah terjadi di beberapa exchange lain. Dia menyebutkan seperti Binance, Hotbit, CoinX, serta crypto exchange lainnya.
"Indodax berhasil mengembalikan sistem selama 80 jam. Ini sebuah kabar baik karena berbeda dengan exchanges lainnya. Bahkan, ada exchanges yang tutup tidak bisa meng-handle hal ini," kata Angga dalam acara 'Indodax Talkshow: Bangkit Lebih Cepat, Pulih Lebih Kuat', Senin, 23 September 2024.
Angga melanjutkan, apa yang dilakukan Indodax dalam menangani peretasan tersebut merupakan langkah yang tepat. Ini terbukti dari meningkatnya kepercayaan para member. Karena setelah insiden tersebut, volume transaksi di Indodax meningkat menjadi Rp547 miliar.
Bahkan, menurutnya, followers di media sosial Indodax juga meningkat. Karena pada saat maintenance 80 jam, Indodax aktif memberikan giveaway kepada pengikutnya.
Angga mengapresiasi langkah yang dilakukan tim Indodax dan berharap exchange crypto lain dapat meniru langkah ini. Dia juga berpesan agar trader kripto juga menerapkan keamanannya sendiri, karena potensi ini bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan siapa saja.
Baca juga: Pascadiretas, Indodax Cetak Volume Transaksi Rp547 Miliar |
Indodax gandeng 6 auditor forensic
Sementara itu, CEO Indodax Oscar Darmawan mengaku tak menyangka kejadian itu cepat teratasi. Oscar mengungkapkan, Indodax bekerja sama dengan enam auditor forensic dengan mengeluarkan biaya yang tidak murah. "Kita membayar auditor itu tidak lebih dari Rp2 miliar per satu tim," sebut dia.
Menurutnya, dalam mengatasi masalah ini pada 24 jam pertama, tim memetakan pola serangan hacker tersebut. Dia mengaku serangan tersebut berasal dari Korea Utara. "Ini yang harus dicari tahu terlebih dahulu. Kalau tidak, bagaimana kita bisa mencegah hal ini bisa terjadi lagi," jelas Oscar.
Setelah itu, barulah Indodax memulihkan sistem dan kembali memulihkan seluruh sistemnya dalam kurun waktu 80 jam. "Sejujurnya, saya tidak menyangka bisa cepat 80 jam. Kita sangat mengapresiasi tim yang bekerja sama dalam mengatasi hal ini," jelas dia.
Selain itu, untuk memastikan perlindungan kepada masyarakat, hingga saat ini Indodax juga berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Cyber Mabes Bareskrim untuk memastikan pihak regulator terus mendapatkan update tentang insiden ini.
Oscar mengatakan, kedepannya Indodax akan membuat sistem keamanan tanpa celah sehingga membuat aktivitas jual beli aset kripto seperti bitcoin dan lain-lain bisa lebih aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News