Oscar mengakui, kondisi pasar kripto sering kali bereaksi terhadap berita-berita besar yang berpotensi memiliki dampak terhadap stabilitas geopolitik dan ekonomi global. Termasuk insiden penembakan terhadap calon Presiden AS Donald Trump.
"Saya melihat insiden tersebut berpotensi menciptakan ketidakpastian yang cukup tinggi di pasar keuangan, termasuk pasar kripto. Reaksi pasar dapat bersifat volatil dalam jangka pendek karena para investor cenderung mencari keamanan dalam situasi yang tidak menentu," ujar Oscar dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 16 Juli 2024.
Oscar menambahkan, saat ini pasar cenderung tetap positif dalam jangka pendek, bitcoin mengalami kenaikan signifikan dari USD58.300 menjadi USD63.015 dalam beberapa jam setelah peristiwa tersebut.
Hal tersebut, kata Oscar, menunjukkan volatilitas yang signifikan sekaligus menepis ketidakpastian dan kekhawatiran terhadap potensi negatif. "Pada level ini, bitcoin dan aset kripto lainnya seringkali menunjukkan ketahanan dan pemulihan yang cepat setelah periode volatilitas," tutur dia.
Diketahui, beberapa tokoh seperti CEO Tesla Elon Musk dan Founder Tron Justin Sun secara resmi mendukung Trump dalam pencalonannya kembali sebagai Presiden AS. Dukungan ini datang pascaupaya pembunuhan terhadap Trump tersebut.
Dukungan dari keduanya terhadap Trump menambah warna baru pada dinamika pasar kripto, dan menjadi harapan bagi kebijakan yang lebih ramah terhadap kripto jika Trump terpilih kembali.
Baca juga: Gegara Penembakan Trump, Bitcoin Meroket hingga Lebih dari USD60 Ribu |
Inflasi AS
Di sisi lain, lanjut Oscar, pasar kripto juga terdampak atas laporan indeks harga konsumen atau consumer price index (CPI) AS. Inflasi di AS pada Juni, yang diukur dengan perubahan CPI, menurun menjadi 3,0 persen (yoy), sesuai data di U.S. Bureau of Labor Statistics.
Angka ini mengejutkan pasar karena lebih rendah dari ekspektasi mereka sebesar 3,1 persen. Turunnya angka ini juga merupakan penurunan dari 3,3 persen yang tercatat pada Mei, menunjukkan penurunan sebesar 0,1 persen dari bulan sebelumnya.
"Data CPI merupakan salah satu indikator ekonomi yang sangat diperhatikan oleh para pelaku pasar, termasuk investor kripto. Perubahan tingkat inflasi yang diukur melalui CPI dapat mempengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve, yang pada akhirnya berdampak pada pergerakan harga aset kripto," kata Oscar.
"Koreksi yang terjadi di pasar kripto saat data CPI dirilis merupakan reaksi yang wajar mengingat ketidakpastian yang ada," ucap Oscar menambahkan.
Terkait hal-hal tersebut, Oscar selalu menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam mengenai faktor-faktor yang memengaruhi pasar kripto. Dalam situasi seperti ini, informasi yang akurat dan keputusan yang didasarkan pada data adalah kunci untuk mengelola portofolio investasi dengan baik.
"Investor harus waspada terhadap berita yang ada dan tetap fokus pada fundamental aset yang mereka miliki," tegas dia.
Ia pun terus berupaya untuk memberikan edukasi dan informasi yang relevan kepada para pengguna. Indodax percaya transparansi dan pemahaman yang baik mengenai pasar dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih bijak.
"Kejadian di AS ini mengingatkan kita bahwa pasar kripto, meskipun menawarkan peluang besar, juga memiliki risiko yang perlu dikelola dengan hati-hati," pesan Oscar mengingatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News