"Konsumen harus berhati-hati dalam berbelanja di toko bukan official. Tidak ada yang menjamin 100 persen bahwa pasti mendapatkan value yang diharapkan, ada risikonya," kata Head of Public Policy & Government Relations idEA Rofi Uddarojat dikutip dari Mediaindonesia.com, Kamis, 4 Maret 2021.
Selain itu, konsumen diimbau untuk teliti dalam membeli produk di e-commerce. Seperti, membaca review atau komentar di toko tersebut. Menurutnya, hal itu menjadi pertimbangan penting, sebelum masyarakat berbelanja.
Para pemilik brand juga diimbau menaruh dagangan di platform e-commerce sehingga produk mereka tidak dijiplak oknum lain atau disebut barang KW.
"Kami dari asosiasi platform e-commerce mendorong setiap brand bisa membuka toko official store di e-commerce. Bagi konsumen, barang-barang di toko resmi terjamin orisinalitasnya," jelas Rofi.
Terkait jenis barang yang banyak dipalsukan di platform e-commerce, Rofi menyebut tidak jauh berbeda dengan penjualan offline. Dia menduga supplier adalah pihak yang sama.
"Seberapa besar pemalsuan itu cerminan dari offline. Beragam produknya. Brand KW kan yang banyak dijumpai, seperti baju dan sepatu olahraga. Di pasar online juga ada yang palsu," urainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id