Perusahaan kripto juga masuk ke dalam pemain fintech di sektor baru yang turut menyumbang peningkatan ekonomi digital di Indonesia. Head of Product Marketing Pintu Iskandar Mohammad mengatakan, kemajuan fintech didukung oleh digitalisasi selama pandemi Covid-19.
“Pandemi tersebut punya dampak besar pada penggunaan layanan fintech di kehidupan sehari-hari yang membuat masyarakat pindah ke aktivitas digital dan hampir seluruh industri fintech mendapatkan pengaruh digitalisasi tak terkecuali industri kripto,” kata dia dalam keterangan, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Secara umum industri fintech dan ekosistem ekonomi digital di Indonesia melonjak tinggi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi, nilai transaksi perdagangan digital bisa menyentuh Rp500 triliun pada 2024 dengan transaksi aset kripto mencapai Rp344 triliun hingga Agustus 2024.
Iskandar mengatakan, tingginya transaksi kripto menjadi kabar baik karena semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya investasi untuk mengembangkan aset. Di lain sisi, edukasi agar masyarakat bisa berinvestasi dengan bertanggung jawab dan bijak juga menjadi penting.
“Aset kripto masuk dalam kategori high risk high return. Tentu banyak yang telah kami lakukan untuk mengedukasi masyarakat mengenai aset kripto seperti hadir ke kegiatan ini untuk berdiskusi bersama mengenai perkembangan dan tantangan yang ada,” ujar Iskandar.
Baca juga: Tren Investasi Kripto Memasuki Kuartal IV 2024 |
Huawei Cloud bersama dengan Weefer mengadakan acara bertajuk Empowering Fintech with Cloud. Dalam diskusi ini, seluruh panelis mengeksplorasi terkait kemajuan dalam industri fintech dan juga aset kripto, serta bagaimana upaya mendorong inklusi keuangan.
“Meski pertumbuhan kripto dan fintech masif, edukasi tetap menjadi tantangan terbesar. Sejak awal kami telah memahami hal tersebut dan tentu kami ambil tanggung jawab dalam memberikan sarana dan prasarana edukasi melalui channel edukasi Pintu Academy & Pintu News,” ungkap Iskandar.
Strategi lain adalah aktif berkolaborasi dengan berbagai stakeholders seperti Bappebti, Bursa Crypto CFX, asosiasi, universitas, hingga banyak Komunitas. Ia percaya kolaborasi menjadi salah satu langkah terbaik untuk mempercepat dan memperluas edukasi terkait aset kripto.
“Kolaborasi dengan berbagai mitra strategis ini juga termasuk membahas mengenai perkembangan regulasi aset kripto. Kita patut berbangga, dari sisi regulasi Indonesia cukup cakap dan adaptif untuk mengakomodir kegiatan perdagangan investasi kripto,” tutup Iskandar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News