Pendiri Tomazz Ben Sigar mengungkapkan ide ini berawal ketika ia berkunjung ke Indonesia pada Oktober 2020. Saat itu ia menyadari negeri dengan lebih dari 60 juta pelaku usaha ini belum memiliki marketplace khusus untuk mempertemukan pembeli dan penjual bisnis.
“Di Belanda, sudah ada dua platform besar yang berdiri lebih dari 20 tahun. Di Amerika model marketplace jual-beli bisnis sudah berjalan lebih dari 30 tahun. Tapi di Indonesia, proses jual-beli perusahaan masih mengandalkan jaringan pribadi, lewat akuntan atau rekomendasi teman,” ujarnya dikutip Sabtu, 20 September 2025.
Tomazz adalah marketplace digital di Indonesia yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara penjual yang mencari pembeli, pembeli yang mencari peluang berkualitas, serta advisor yang menawarkan keahlian strategis.
Tomazz didirikan oleh tim yang terdiri dari entrepreneur, advisor M&A, dan digital expert sebagai respon terhadap tantangan lanskap jual beli bisnis di Indonesia yang selama ini terfragmentasi, tertutup, dan sulit diakses.
“Kami bangga meluncurkan marketplace digital pertama di Indonesia yang memberikan ruang netral bagi pemilik usaha, pembeli, dan advisor untuk berinteraksi, bebas dari bias dan insentif tersembunyi. Tomazz lebih dari sekadar marketplace,” tegas dia.
Dia menuturkan melalui fitur knowledge base, membantu penjual dan pembeli membuat keputusan yang lebih baik. Dengan jaringan advisor yang terpercaya dan sesi networking on site Tomazz menghubungkan semua orang dalam ekosistem sesuai dengan kebutuhan mereka.
Peluncuran Tomazz menjadi tanda pergeseran sistemik di pasar bisnis Indonesia, menghadirkan alternatif profesional, mudah diakses, dan berbasis teknologi. Dengan misi untuk mempopulerkan dan menyederhanakan proses transisi bisnis, Tomazz berkomitmen mendorong pertumbuhan berkelanjutan serta memperluas peluang investasi di Indonesia. Tomazz menghadirkan listing terverifikasi, alat valuasi, serta dukungan profesional demi transaksi yang lebih aman, terarah, dan transparan.
Pilot project di Asia Tenggara
Melihat celah itu, Tomazz mulai membangun tim dan platform di Indonesia pada Maret 2025. Indonesia dipilih sebagai negara pertama yang menjadi pilot project sekaligus benchmark sebelum ekspansi ke negara lain di Asia Tenggara.Tidak hanya menawarkan platform digital, Tomazz ingin menghadirkan ekosistem lengkap yang memudahkan proses merger & acquisition (M&A). Layanannya meliputi Marketplace jual-beli bisnis yang mempertemukan buyer, seller, dan advisor.
Tomazz menyediakan listing terverifikasi dengan setiap penjual, pembeli, dan advisor melalui proses verifikasi untuk memastikan kepercayaan dan transparansi.
Bisnis dilisting secara anonim untuk menjaga kerahasiaan informasi penting tanpa mengurangi kredibilitas. Alat Valuasi dengan fitur sederhana namun efektif untuk membantu pemilik bisnis menghitung estimasi nilai perusahaannya.
Dukungan Advisor M&A profesional yang terintegrasi untuk mendukung proses negosiasi dan due diligence. Sementara itu fitur Live On-site Event untuk acara tatap muka yang mempertemukan penjual, pembeli, dan advisor, membuka peluang networking, diskusi tren pasar, serta showcase bisnis secara langsung.
Menurut Tomazz, banyak pemilik usaha sebenarnya sangat memahami bisnis yang mereka jalankan, namun belum menguasai cara menjualnya. Karena itu, edukasi dan komunitas menjadi bagian penting dari strategi Tomazz di Indonesia.
“Bukan hanya platform, kami ingin membangun sebuah ekosistem. Indonesia menjadi benchmark penting sebelum kami melakukan roll-out ke negara lain di kawasan,” jelas pendirinya.
Dengan basis pelaku usaha mikro hingga menengah yang besar, Indonesia dinilai punya peluang menjadi pasar utama jual-beli bisnis digital. Kehadiran Tomazz bisa membuka jalan bagi transformasi cara UMKM hingga perusahaan besar menemukan investor dan partner bisnis di era digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id