Wakil Menteri Perdagangan, Jerrry Sambuaga mengatakan, nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp249,3 triliun hingga akhir Agustus 2022. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat sampai akhir tahun didorong oleh tingginya investor.
"Per Agustus 2022, pelanggan mencapai 16,1 juta. Lebih banyak dari main saham di bursa. Dengan nilai transaksi per hari Rp2,35 triliun. Ini adalah potensi," kata Jerry dalam sambutannya di Acara MoU Kadin Bandung dan Coinstore, di Jakarta, 18 Oktober 2022.
Ia mengungkapkan, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah memberikan izin kepada sebanyak 383 token kripto di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10 token kripto berasal dari dalam negeri asli buatan orang Indonesia.
"Jumlahnya belum banyak tapi ada. Makanya silahkan berkreasi buat token, ikuti regulasi pendaftaran untuk jadi bagian diakui. Ini bisa jadi salah satu produk ekspor Indonesia. Kalau ada produk anak bangsa dibeli orang luar, ini satu kebangaan," ungkapnya.
Jerry menegaskan, pemerintah saat ini serius untuk mengatur perdagangan aset kripto melalui kebijakan dan standar dari Bappebti. Oleh karena itu, ia mengajak para pembuat token maupun pedagang aset kripto untuk mengikuti semua ketentuan yang ada.
Baca juga: Pelaku Industri Kripto Galau Regulasi P2SK |
Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung melihat perkembangan aset kripto dan ekonomi digital di Indonesia cukup pesat. Hal ini perlu dibarengi dengan kebijakan dari pemerintah untuk mendukung tumbuh kembang industri tersebut.
Ketua Komite Aset Digital pada Kadin Kota Bandung, Raine Renaldi mengaku optimis bahwa produk kripto lokal bisa masuk ke pasar global. Bahkan ia menyebut, aset kripto menjadi salah satu produk antiresesi, serta dapat menjadi komoditas ekspor.
"Saya bisa bilang kripto produk yang antiresesi karena dia tidak terikat dengan suatu negara. Kita bisa jual di Brazil dan lain-lain. Bagaimana caranya membuat aset kripto bisa jadi barang eskpor. Kita mau memperkuat kualitas aset kripto jadi salah satu tulang punggung Indonesian ke depan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News