baca juga: PNM Mekaar Berangkatkan Kelompok Mekaar Belajar Olahan Jamu Tradisional |
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada 2021, usaha mikro menjadi yang paling dominan dalam struktur UMKM nasional yang berjumlah 63,9 juta atau mengisi 99,62 persen dari total unit usaha di Indonesia.
Lebih lanjut, jika dinilai berdasarkan jumlah kontribusi terhadap PDB, usaha mikro bahkan memiliki kontribusi 37,4 persen hampir sama jumlahnya dengan perusahaan berskala besar yaitu 39,5 persen pada 2019.
Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengatakan Amartha mencatatkan berbagai pihak bisa ikut mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
"Kami mengajak multiple stakeholders seperti entrepreneur, investor, regulator, innovator dan MSMe (Micro, Small and Medium Enterprises) Finance Leader, untuk berkolaborasi bersama memajukan ekonomi masyarakat di piramida terbawah.” tegas dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 15 Mei 2024.
Dia mengatakan telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai organisasi internasional dan regional yang kredibel dalam upaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi inklusif.
"Melalui forum The 2024 Asia Grassroots Forum, Hosted by Amartha, diharapkan dapat menjadi katalisator dalam menyediakan platform kolaborasi bagi multiple stakeholders terhadap segmen akar rumput melalui agenda scaling impact, digitalisasi UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif," tegas dia.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tahun 2014-2019, Rudiantara menjelaskan Inovasi teknologi bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan yang mendesak bagi peningkatan kapasitas dan kualitas UMKM. Untuk mempercepat proses ini, kebijakan yang inklusif diperlukan.
"Seperti peningkatan kapabilitas digital bagi pelaku UMKM, penyediaan infrastruktur digital yang merata, kebijakan-kebijakan terkait perizinan, serta kolaborasi antar pihak, dapat mengakselerasi kemajuan ekonomi akar rumput di Indonesia, yang sudah memiliki potensi besar untuk terus bertumbuh," tegas dia.
Penguatan UMKM perempuan
Sementara itu, CEO of Trans Digital Lifestyle Group, Putri Tanjung menyampaikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sebesar 64,5 persen UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Sehingga, penguatan terhadap sektor ini berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional yang lebih inklusif."Hal ini turut memiliki multiplier effect yang signifikan dalam penciptaan lapangan kerja baru, perbaikan gizi keluarga, peningkatan akses pendidikan bagi anak, dan lain-lain. Oleh sebab itu, forum ini diharapkan dapat menjadi permulaan dalam memajukan perempuan melalui akses keuangan inklusif, " jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News