VP Head of National Digital Brand Engagement Strategy IM3 Hodo Purwoko, menyoroti bagaimana serangan siber dan penipuan online bisa berdampak langsung terhadap kepercayaan publik terhadap layanan digital, termasuk e-commerce, perbankan digital, dan telekomunikasi.
“Sekitar 65% masyarakat Indonesia menerima upaya penipuan setiap minggunya. Ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan digital untuk menjaga kepercayaan dan keberlanjutan ekonomi digital kita,” ujar Hodo, mengutip data Asia Scam Report 2024 dari Global Anti-Scam Alliance (GASA).
Sebagai langkah mitigasi, Indosat Ooredoo Hutchison mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) bernama SATSPAM (Satuan Anti-Scam & Spam) yang mampu mendeteksi dan menandai nomor mencurigakan melalui indikator warna merah untuk scam, kuning untuk spam, dan hijau untuk nomor aman.
“Dengan teknologi seperti ini, kita tidak hanya melindungi pengguna, tapi juga menjaga agar ekosistem digital tetap dipercaya oleh masyarakat,” lanjut Hodo.
Sementara itu, Senior Manager PR & Communications TikTok Indonesia, Edwin Lengkei, menegaskan keamanan pengguna adalah fondasi penting dalam membangun ekonomi digital yang berkelanjutan.
“TikTok berkomitmen menciptakan ruang digital yang aman agar pengguna bisa berkreasi dan bertransaksi tanpa rasa takut. Ini bagian dari kontribusi kami pada pertumbuhan ekonomi kreatif digital di Indonesia,” jelas Edwin.
Menurut data internal TikTok, sepanjang semester pertama 2025, platform tersebut telah menghapus lebih dari 25 juta konten, termasuk 232 ribu konten penipuan, dengan 94% di antaranya dihapus secara proaktif sebelum dilaporkan pengguna.
TikTok berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Komdigi RI), Satgas PASTI, IM3, dan para kreator untuk memperkuat literasi digital masyarakat. Tujuannya bukan hanya melawan penipuan, tetapi juga menciptakan iklim digital yang kondusif bagi inovasi dan pertumbuhan ekonomi digital nasional.
Kreator Jadi Motor Edukasi Digital
Salah satu kreator yang terlibat dalam kampanye ini adalah Lianna Nathania kreator edukasi dengan lebih dari 3,7 juta pengikut di TikTok. Ia menilai peran kreator penting untuk membentuk kebiasaan digital yang cerdas di kalangan pengguna muda.“Sebagai kreator, aku ingin membantu masyarakat berpikir dua kali sebelum mengklik tautan atau memberikan informasi pribadi. Dengan konten yang menarik, pesan edukatif bisa tersampaikan lebih luas,” katanya.
Lianna juga menekankan pentingnya metode 3C Cek, Cegah, Cegat untuk melindungi diri dari berbagai modus penipuan yang dapat merugikan ekonomi digital secara keseluruhan.
Kampanye ini bukan sekadar edukasi keamanan, melainkan juga bagian dari strategi besar membangun ekonomi digital yang inklusif dan berdaya tahan.
Dengan literasi digital yang meningkat, masyarakat tidak hanya lebih aman, tetapi juga lebih percaya diri berpartisipasi dalam transaksi digital, membuka peluang bisnis online, dan berinovasi di ruang digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id