Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengapresiasi penerbitan EBA-SP KPR SMF-BMRI 01 di pasar modal. Langkah ini diharapkan bisa memperdalam pasar keuangan dan memberikan keanekaragaman instrumen investasi di pasar modal kepada para investor di Tanah Air.
"Transaksi ini merupakan upaya kami menciptakan market widening di pasar modal kita. EBA-SP sebagai diversifikasi investasi bagi pemodal dan dalam menyediakan dana jangka panjang bagi penyalur KPR, serta sebagai solusi bagi maturity mismatch," ungkap Ananta, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Jumat (26/8/2016).
SMF yakin atas kehadiran instrument EBA-SP tersebut karena hal ini bisa memperkuat pasar keuangan Indonesia, dan mendukung pengembangan basis investor domestik. Diharapkan penerbitan ini bisa diterima dengan baik dan mampu terserap secara optimal.
"Investor akan semakin yakin dengan efek ini karena efek ini penerbitannya adalah SMF yang dimiliki 100 persen oleh pemerintah, yang ditugaskan khusus untuk mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan," jelas Ananta.
Sementara itu, Direktur Finance & Treasury Bank Mandiri Pahala N. Mansury menjelaskan bahwa Bank Mandiri melakukan sekuritisasi aset dalam rangka diversifikasi sumber pendanaan untuk mendukung wholesale funding strategy guna memperoleh sumber dana yang bersifat jangka panjang.
Selain itu, lanjut Pahala, penerbitan EBA-SP ini merupakan langkah dan peran aktif dalam mendukung program satu juta rumah milik pemerintah dengan memberikan alternatif pembiayaan perumahan di tengah ketatnya likuiditas perbankan serta memberikan peluang kepada investor untuk mendukung program pemerintah.
"Sampai saat ini, SMF telah melakukan sembilan kali transaksi sekuritisasi, di mana seluruhnya mendapatkan rating idAAA dari Pefindo. Sedianya rating tersebut mencerminkan kualitas yang sangat baik dari efek hasil sekuritisasi," pungkas Pahala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News