"Raupan marketing sales paling banyak disumbang dari proyek Graha Natura, The Rosebay, dan Serenia Hills," ucap Direktur Intiland Development, Archied Noto Pradono, ditemui usai RUPST Intiland di South Quarter Tower, Jakarta Selatan, Senin (27/6/2016).
Pada tahun ini, menurut Archied, perseroan sudah mengeluarkan sejumlah produk properti baru seperti peluncuran kondominium Graha Golf, profuk low-rise residential The Rosebay di Surabaya, penembangan tahap II Graha Natura, dan pengembangan terbaru di kawasan Aeropolis dekat Bandara Soekarno Hatta.
"Kami akan luncurkan dua proyek baru di tahun ini. Proyek ini merupakan pengembangan kawasan terpadu skala besar yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya," terang Archied.
Intiland telah banyak mengembangkan banyak proyek di Jakarta, Surabaya, dan sekitarnya. Setidaknya ada 25 proyek yang dikembangkan, terbagi dalam empat segmen usaha itana yakni mix used dan high rise, kawasan perumahan, dan kawasan industri sebagai segmen yang memberikan pendapatan dari pengembangan (development income).
"Segmen lain yakni pengembangan properti investasi yang memberikan recurring income (pendapatan berulang). Proyek-proyek yang termasuk dalam segmen ini adalah perkantoran, fasilitas, kawasan industri dan lain-lain," jelas Archied.
Ke depan, diakui Archied, perseroan akan mengembangkan proyek skala besar dan panjang. Meski begitu, perseroan akan terus memperkuat segmen pengembangan proyek yang memberikan kontribusi ke recurring income.
"Kami terus meningkatkan pendapatan berulang. Beroperasinya South Quarter di Jakarta tahun ini memberikan kontribusi yang signifikan bagi kami," ungkap Archied.
Setiap meluncurkan produk, Archied menambahkan, perseroan terus melihat langsung kondisi dan peluang pasar. Setelah meluncurkan The Rosebay dan Graha Natura Tahap II di kuartal I-2016, Intiland belum punya rencana untuk meluncurkan produk terbaru di kuartal II-2016.
Sebagaimana diketahui, Intiland Development menargetkan pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp2,5 triliun di 2016. Angka itu lebih tinggi, bila dibanding pencapaian marketing sales di 2015 yang hanya mencapai Rp1,8 triliun-Rp2 triliun.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Development Archied Noto Pradono menjelaskan, target marketing sales yang dinginkan perseroan di 2016 sebesar Rp2,5 triliun merupakan target maksimal, sedangkan batas minimalnya mencapai 10-15 persen.
"Target Rp2,5 triliun di 2016, tapi masih kita lihat dulu. Kalau industri 10-15 persen, kita minimalnya segitu juga (marketing sales)," sebut Archied.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News