Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli (kiri). MI/Mohhamad Irfan.
Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli (kiri). MI/Mohhamad Irfan.

Adira Finance Raih Pinjaman Sindikasi USD250 Juta

Angga Bratadharma • 07 September 2017 14:39
medcom.id, Jakarta: PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi sebesar USD250 juta di Singapura. Meskipun kondisi ekonomi masih diliputi ketidakpastian baik secara global maupun dalam negeri, kepercayaan investor terhadap Adira Finance tetap terlihat.
 
"Sehingga penerbitan pinjaman sindikasi ini mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sekitar 2,5 kali dari rencana awal," ungkap Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli, di Jakarta, Kamis 7 September 2017.
 
Fasilitas ini telah berhasil menarik minat para investor asing yang kebanyakannya berasal dari Singapura, Jepang dan Taiwan dan fasilitas ini meningkat sebesar USD50 juta menjadi USD250 juta. Fasilitas dengan tenor 1,5 tahun ini memperoleh tingkat bunga yang kompetitif di tengah kondisi pasar dan perekonomian nasional yang masih mengalami tekanan.

Dalam proses penerbitan pinjaman sindikasi ini, Adira Finance dibantu oleh The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.; Barclays Bank PLC; BNP Paribas dan DBS Bank Ltd. selaku mandated lead arrangers dan bookrunners. Ini merupakan pinjaman sindikasi kelima Adira Finance.
 
Sebagaimana kebijakan pendanaan dalam valas yang sebelum-sebelumnya, Adira Finance berencana untuk melakukan lindung nilai penuh (fully-hedged) ke dalam mata uang rupiah untuk memitigasi risiko mata uang (currency risk) dan suku bunga (interest rate risk) mengingat kegiatan usaha Adira Finance menggunakan mata uang rupiah dan suku bunga pembiayaan yang tetap.
 
Hafid mengaku bahwa pihaknya sangat menghargai kepercayaan para investor terhadap Adira Finance melalui dukungan dalam bentuk fasilitas pinjaman sindikasi yang kelima ini, setelah fasilitas pertama pada November 2013, serta yang kedua dan ketiga masing-masing pada April dan November 2014 dan yang keempat pada Juli 2016.
 
"Pendanaan dari pinjaman sindikasi ini akan digunakan sepenuhnya untuk mendukung pertumbuhan usaha," jelas Hafid.
 
Penerbitan pinjaman sindikasi ini merupakan salah satu inisiatif pendanaan di samping melalui penerbitan obligasi di pasar modal dan pinjaman perbankan lokal. Per 30 Juni 2017, Adira Finance memiliki total pinjaman sebesar Rp21 triliun di mana 50 persen merupakan obligasi dan sisanya adalah pinjaman perbankan lokal dan asing.
 
Adapun gearing ratio Adira Finance masih sebesar 4,1 kali pada Juni 2017, jauh lebih rendah daripada ketentuan OJK yang ditetapkan sebesar 10 kali. Dengan demikian, Adira Finance masih memiliki ruang gerak yang luas dalam mencari pendanaan kedepannya untuk memenuhi kebutuhan penyaluran pembiayaan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan