"Pembagian dividen kepada pemegang saham telah disahkan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku 2014. Pembagian dividen ini juga setara dengan Rp53,97 per lembar saham perseroan," ungkap Direktur Utama ADHI, Kiswodarmawan, ketika ditemui usai RUPS tahunan perseroan, di kantor pusat Adhi Karya, Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Menurut Kiswo, perseroan menginginkan tidak membayar dividen kepada pemegang saham, tapi perseroan menuruti semua perintah dari pemegang saham dalam hal ini Kementerian BUMN.
"Kita sebenarnya tidak ingin bayar dividen untuk ekuitas perseroan yang lebih baik. Tapi pemegang saham mengerti menurunkan dividen jadi 20 persen, dari posisi dividen tahun lalu sebesar 30 persen," ungkap dia.
Sisa laba bersih perseroan yang mencapai 80 persen akan ditahan, sehingga perseroan memperoleh tingkat modal yang lebih tinggi. "Laba bersih untuk ditahan, biar punya leverage yang lebih tinggi. Pemberian dividen agar modal kita lebih tinggi," tutup Kiswo.
Laba bersih Adhi Karya mencapai Rp324,1 miliar di tahun lalu, atau lebih rendah 20,2 persen dari perolehan Rp450,9 miliar di 2013. Pencapaian laba bersih, lini bisnis jasa konstruksi dan EPC memberikan kontribusi sebesar Rp185,8 miliar, realti sebesar Rp27,4 miliar, properti sebesar Rp185,1 miliar dan investasi infrastruktur melalui manufaktur precast sebesar Rp8,1 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News