"Hingga November tahun ini meraih kontrak baru sebesar Rp11,1 triliun, angka itu lebih besar dari raihan kontrak baru sepanjang 2014 sebesar Rp9,2 triliun," ucap Corporate Secretary Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata, dalam siaran persnya, Selasa (1/12/2015).
Dia menyebutkan, kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru hingga Oktober 2015 masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 90,1 persen dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta atau lainnya sebanyak 34,7 persen, BUMN tercatat 21,9 persen, sementara APBN atau APBD sebesar 43,4 persen.
Hingga November 2015, ADHI telah mengikuti total tender sebanyak Rp57,4 triliun dan sepanjang November 2015, selain realisasi perolehan kontrak baru sebesar Rp11,1 triliun, terdapat Rp856,9 miliar yang sudah pada proses penetapan pemenang dan Rp1,9 triliun merupakan penawar terendah.
Selain itu, realisasi kontrak baru di November 2015, sambungnya, seperti proyek Gayanti City di Gatot Subroto Jakarta Selatan senilai Rp354 miliar dan pembangunan pengaman pantai Jakarta tahap II senilai Rp137 miliar.
Sekadar informasi, Adhi Karya telah sukses mencapai laba bersih sebesar Rp137,3 miliar atau meningkat 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp101 miliar hingga kuartal III-2015.
Peningkatan laba bersih tersebut berasal dari perolehan pendapatan usaha di 2015 sebesar Rp5,4 triliun dan laba kotor sebesar Rp533,7 miliar, tumbuh 15,6 persen dari perolehan laba kotor tahun sebelumnya sebesar Rp461,7 miliar.
Adapun dari perolehan pendapatan usaha ADHI di kuartal ketiga 2015 sebesar Rp5,4 triliun, masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 88,5 persen, sisanya berasal dari lini bisnis ADHI lainnya. Sementara itu, anggaran belanja modal (capex) hingga September 2015 telah terealisasi sebesar Rp232,9 miliar yang terdiri dari perolehan aset tetap dan pengadaan lahan properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News