Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan persetujuan antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) kemarin tidak terlalu memberikan efek positif bagi pasar saham. Investor masih cenderung menunggu dan melihat. Ia meramal hari ini IHSG diperdagangkan di level support 6.249-6.273 dan resistance 6.312-6.327.
"IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal mengindikasikan akan ada koreksi. Pergerakan akan dipengaruhi oleh penetapan suku bunga dari the Fed," kata Dennies, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019.
Selain suku bunga AS, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, investor juga menanti data inflasi yang diumumkan pada awal November. "Selanjutnya investor akan merefleksikan hasil keputusan the Fed pada FOMC sekaligus menanti data inflasi awal November," jelas Lanjar.
Lebih lanjut, Lanjar menambahkan, secara teknikal indeks diperkirkan akan mampu bertahan di harga rata-rata lima hari yakni di kisaran 6.322. Namun untuk hari ini ia memprediksi akan sedikit terkoreksi dengan pergerakan cenderung bervariasi.
"Secara teknikal kami masih memperkirakan IHSG bergerak kembali bervariasi menguat dengan tekanan selama jam perdagangan dengan support-resistance 6.280-6.350," sebut Lanjar.
Adapun beberapa saham yang bisa dicermati investor untuk hari ini adalah saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News