Ilustrasi. (FOTO: AFP)
Ilustrasi. (FOTO: AFP)

Kinerja Saratoga Ditopang Perusahaan Penerima Investasi

Ade Hapsari Lestarini • 30 Juli 2019 20:11
Jakarta: PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatat kinerja perusahaan-perusahaan penerima investasi (investee) pada semester pertama 2019.
 
Kinerja saham perusahaan investee seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mampu melampaui pertumbuhan indeks saham Bursa Efek Indonesia (BEI).
 
Presiden Direktur Saratoga Michael WP Soeryadjaya mengatakan bahwa penguatan saham perusahaan investee pada semester pertama 2019 membuktikan bahwa portofolio investasi Saratoga memiliki fundamental yang sangat positif dan prospek bisnis jangka panjang.

"Strategi investasi yang disiplin dan fokus pada sektor-sektor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah kunci kinerja Saratoga semakin solid," jelas Michael dalam keterangan resminya, di Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019.
 
Berkat kenaikan harga saham perusahaan investee, pada semester pertama 2019, Saratoga membukukan keutungan bersih atas investasi sebesar Rp2,004 triliun. Nilai tersebut berdasarkan pada perhitungan mark-to-market investasi.
 
Hingga akhir Juni 2019 Saratoga mencatat pendapatan dividen sebesar Rp1,605 triliun dengan laba bersih Rp3,170 triliun. Investasi Saratoga berfokus pada tiga sektor utama, yaitu sumber daya alam, infrastruktur, dan konsumen yang mencakup lebih dari 20 perusahaan dengan manajemen risiko yang prudent pada semua tingkatan portofolio.
 
Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menambahkan sebagai perusahaan investasi aktif, Saratoga akan terus mengambil inisiatif untuk memperluas portofolio investasinya, baik dalam proyek investasi baru dan perusahaan yang telah memasuki fase pertumbuhan.
 
"Rencana strategis Saratoga di antaranya adalah membantu proses pelaksanaan pendanaan MDKA untuk melanjutkan pengembangan tambang emas dan mineral di Banyuwangi. Pendanaan ini dilakukan melalui penerbitan 215 juta saham baru (non-pre-emptive rights) dengan harga Rp3.980 per saham yang telah diselesaikan pada 18 Juli 2019," tambah Devin.
 
Sementara di sektor konsumen, Saratoga juga akan terus mendukung ekspansi PT Famon Awal Bros Sedaya (FABS), Grup Rumah Sakit Awal Bros. Pekan ini FABS akan meluncurkan Rumah Sakit baru di Bekasi Utara. Rumah sakit ini akan menjadi rumah sakit kedelapan di bawah bendera FABS.
 
"Kami juga ingin mendukung program pemerintah dalam menyediakan layanan kesehatan publik berstandar internasional. Rumah Sakit Awal Bros adalah kelompok rumah sakit swasta dengan akreditasi internasional tertinggi, Joint Commission International (JCI) di Indonesia," jelas Devin.
 
Michael juga menyampaikan optimismenya terhadap prospek jangka panjang ekonomi nasional. Setelah pemilu usai, iklim investasi dan ekonomi Indonesia akan terus berkembang. "Ini adalah peluang bagi Saratoga untuk mengambil inisiatif investasi secara disiplin, bijaksana dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," kata Michael.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan