Direktur Keuangan dan Independen NIKL Jetrinaldi mengatakan dalam menghadapi tantangan bisnis saat ini, perseroan terus berupaya menyusun strategi serta kebijakan yang mampu menjawab ketidakpastian lingkungan dunia bisnis.
"Perseroan terus meningkatkan kualitas kerja, oprimalisasi hasil produksi dan efisiensi biaya sehingga struktur biaya produksi menjadi lebih kompetitif," katanya, dalam siaran persnya, Kamis, 29 Maret 2018.
Sementara itu Direktur Utama NIKL Adhirman TA menambahkan pada tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 10 persen dari USD151,793 juta pada 2017.
"Penjualan 100 persen masih konsentrasi di pasar domestik," lanjut dia.
NIKL tercatat sebagai satu-satunya perusahaan domestik yang berkecimpung di bisnis tinplate dan menguasai pangsa pasar di Indonesia. Hingga Desember 2017, pangsa pasar perseroan di Tanah Air mencapai 61,78 persen, meningkat dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar 60,50 persen.
Adapun 23,68 persen produk tinplate NIKL dipasok ke produsen susu, 20,02 persen ke produsen biskuit dan permen, 19,81 persen ke produsen makanan, 16,86 persen ke produsen kimia dan 13,01 persen ke produsen.
Sementara sisanya untuk pasokan ke produsen kaleng umum, minyak goreng serta buah dan minuman masing-masing sebesar 4,52 persen, 1,58 persen dan 0,53 persen.
"Tahun ini, kami ingin utilisasi pabrik mencapai 100 persen dari tahun sebelumnya antara 90-95 persen. Jadi, kami sudah full kapasitas," tambah Ardhiman.
Sepanjang 2017 perseroan membukukan mencatat peningkatan pendapatan 15,29 persen dibandingkan USD131,66 juta pada 2016 dengan laba mencapai USD1,36 juta dan total aset sebesar USD126,12 juta diakhir Desember 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id