"Pendapatan termasuk penjualan KS0, WEGE merevisi kenaikan target 2018 yang naik menjadi Rp5,88 triliun dari sebelumnya Rp5,56 triliun," ujar Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo dalam paparan publik Investor Summit 2018 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 29 Agustus 2018.
Ia mengatakan revisi target pendapatan baru ini naik 51,2 persen dari realisasi 2017 sebesar Rp3,89 triliun. Kebijakan serupa juga berlaku untuk target laba bersih 2018 direvisi naik menjadi Rp443 miliar dari sebelumnya Rp425,7 milliar. Target laba bersih baru ini naik 49,8 persen dari realisasi 2017 sebesar Rp295,75 miliar.
"Revisi target ini menunjukkan bahwa pemegang saham utama percaya terhadap kinerja WEGE untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pertumbuhan WIKA Group,” ungkapnya.
Nariman optimistis target itu bisa terealisasi lantaran WEGE memperoleh kontrak yang akan dihadapi sebesar Rp16,59 triliun atau naik sebesar 28,2 persen dari realisasi 2017. Total kontrak dihadapi ini terdiri dari target kontrak baru 2018 sebesar Rp7,83 triliun dan carry over 2017 sebesar Rp8,76 triliun.
"Komposisi perolehan kontrak baru 2018 direncanakan berasal dari Pemerintah 30 persen, BUMN 30 persen dan swasta: 40 persen," paparnya.
Capaian kontrak baru WEGE hingga Juli 2018 tercatat telah mencapai Rp5,96 triliun atau 76,12 persen dari target kontrak baru 2018 sebesar Rp7,83 triliun. Kemudian realisasi order book hingga Juli 2018 menjadi Rp14,72 triliun atau telah mencapai 88,67 persen dari target order book 2018 sebesar Rp16,6 triliun.
"Kami yakin target perolehan kontrak baru sebesar Rp7,83 triliun di tahun ini dapat tercapai karena di Juli 2018 ini kami telah membukukan 76,12 persen dari target," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News