Laba yang meningkat ini banyak didorong oleh pertumbuhan pendapatan perseroan sebanyak 8,9 persen atau menjadi Rp42,1 triliun per Desember 2015. Sedangkan posisi pendapatan di 2014 tercatat sebesar Rp38,7 triliun.
President Director HM Sampoerna Paul Janelle mengakui, kinerja pangsa pasar Sampoerna yang solid pada 2015 menunjukkan kekuatan portofolio merek unggulan perusahaan. Sebagai produsen rokok terbesar di Indonesia, Sampoerna berkomitmen untuk memproduksi dan memasarkan rokok berkualitas tinggi untuk perokok dewasa.
"Kinerja perusahaan yang solid di pasar mendukung tujuan penerimaan cukai pemerintah dan berkontribusi terhadap sumber penghidupan komunitas pertanian tembakau dan cengkeh Indonesia, serta ribuan karyawan, grosir dan peritel yang berpartisipasi dalam perdagangan tembakau," kata Paul, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Lebih lanjut, Paul menjelaskan bahwa pasar rokok Indonesia tidak menunjukkan pertumbuhan volume di 2015, sejalan dengan melambatnya kondisi perekonomian Indonesia. Sampoerna mempertahankan posisi kepemimpinan di pasar rokok Indonesia, dengan peningkatan pangsa pasar sebesar 0,1 poin menjadi 35,0 persen di 2015.
Kinerja dari portofolio Sigaret Kretek Mesin (SKM), terutama Sampoerna A, Dji Sam Soe Magnum dan Dji Sam Soe Magnum Blue, mengalami peningkatan sepanjang 2015, yang mengimbangi penurunan kinerja dari portofolio Sigaret Kretek Tangan (SKT).
Pada November 2015, Sampoerna berhasil memenuhi persyaratan Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana setiap Perusahaan Terbuka diwajibkan melepas paling sedikit 7,5 persen sahamnya untuk dimiliki oleh publik selambat-lambatnya pada tanggal 30 Januari 2016.
Total penerimaan bersih Sampoerna dari rights issue ini sebesar sekitar USD1,5 miliar. Saat ini, Sampoerna memiliki kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, yaitu lebih dari Rp 496 triliun.
"Sebagai salah satu investor terbesar di Indonesia, kami terus memegang komitmen kami di Indonesia. Transaksi ini menjadi contoh luar biasa bahwa para investor dalam negeri dan luar negeri memiliki keyakinan terhadap kondisi perekonomian dan pasar saham Indonesia. Kami sangat senang dengan hasilnya," jelas Paul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News