Pada kuartal III-2015, XL mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar empat persen (QoQ), yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan pada bisnis utama lima persen (QoQ), dengan kinerja yang solid baik pada layanan voice yang naik 11 persen (QoQ), maupun layanan data yang naik sampai lima persen (QoQ).
Peningkatan terbesar laba sebelum pajak (ebitda) yang meningkat 10 persen (QoQ) menjadi Rp2,2 triliun, yang mendorong ebitda margin sebesar 38 persen sampai dua poin persentase QoQ.
Peningkatan ini terutama sebagai dampak positif dari kebijakan menyangkut penataan basis pelanggan untuk lebih fokus pada pelanggan yang lebih menguntungkan selain juga guna meningkatkan profitabilitas portofolio produk.
"Kami menyadari sepenuhnya konsekuensi atas kondisi perekonomian global terhadap perusahaan, termasuk yang terkait dengan pinjaman XL dalam mata uang asing. Dengan penyelesaian semua pinjaman dalam US Dollar yang tidak di-hedge, kami berharap beban perusahaan menjadi berkurang, dan dapat mendukung kinerja XL ke depan," jelas Direktur Utama XL Axiata Dian Siswarini, dalam siaran persnya, Rabu (28/10/2015).
Menurut Dian, XL terus meningkatnya peningkatan kepemilikan ponsel data dan penggunaannya, telah mendorong pertumbuhan yang signifikan pada lalu lintas (trafic) data. Trafic data tumbuh 52 persen (YoY) dalam periode sembilan bulan pertama 2015 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan total pengguna data 20 juta atau 49 persen dari total basis pelanggan.
Pertumbuhan smartphone juga telah berhasil mendorong peningkatan penggunaan layanan data di Indonesia. Penetrasi smartphone XL telah meningkat menjadi sebesar 39 persen dari keseluruhan pelanggan per akhir periode sembilan bulan pertama 2015. Pengguna smartphone XL tumbuh tujuh persen (YoY) dan mencapai 15,6 juta pengguna.
"Agenda transformasi yang telah kami luncurkan sejak April 2015, kini semakin menunjukkan hasil perkembangan yang positif. Kami akan terus fokus untuk menjalankan seluruh agenda transformasi tersebut untuk memperkuat bisnis kami di masa mendatang," jelas dia.
Sepanjang periode kuartal III-2015, XL telah membelanjakan Rp3 triliun belanja modal (capex) untuk memperluas infrastruktur layanan data dan layanan seluler, dengan menggunakan dana internal.
Total utang XL menurun menjadi Rp27 triliun dari Rp30,4 triliun pada akhir sembilan bulan pertama tahun sebelumnya. Adapun rasio utang bersih terhadap Ebitda sedikit berkurang dari 3,2x ke 2,8X.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News