"Siloam juga telah membuka empat rumah sakit greenfield, yaitu Siloam Hospitals Bangka Belitung, Siloam Hospitals Bogor, Siloam Hospitals Yogyakarta, dan Siloam Hospitals Bekasi Timur," tutur Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya, dalam siaran persnya, Sabtu 26 Agustus 2017.
Dia menjelaskan, pengambilalihan rumah sakit ini sebagai bagian dari rencana ekspansi rumah sakit dan mal ritel. Sehingga saat ini jumlah rumah sakit di bawah pengelolaan Siloam menjadi 31.
Adapun rincian empat rumah sakit yang diakuisisi tersebut yakni Rumah Sakit Umum Sentosa (Sentosa) di Bekasi senilai Rp26,5 miliar, Rumah Sakit Grha Ultima Medika (GUM) di Mataram senilai Rp155 miliar, Rumah Sakit Umum Putera Bahagia (RSUPB) di Cirebon senilai Rp130 miliar, dan Rumah Sakit Hosana Medica (RSHM) di Bekasi senilai Rp150 miliar.
"Di samping akuisisi sejumlah Rp461 miliar ini, Siloam berencana meningkatkan modal melalui Penawaran Umum Terbatas dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 325,2 juta saham baru atau 25 persen dari modal disetor dengan nilai nominal Rp100 per saham untuk membiayai rencana ekspansi perusahaan. Siloam menargetkan untuk mengoperasikan dan mengelola 50 rumah sakit pada akhir 2019," jelas dia.
Untuk mendukung aksi perseroan, Siloam akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 4 September 2017, untuk mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham atas rencana Penawaran Umum Terbatas tersebut.
Selain itu, Lippo Malls Indonesia, anak usaha Lippo Karawaci, pada 31 Mei mengelola sebuah mal baru di Jember, Jawa Timur, yang dikenal sebagai Lippo Plaza Jember.
Dengan luas total 64.500 m2 dan luas disewakan bersih 28.000 m2, Lippo Plaza Jember akan mengembangkan konsep bangunan multiguna yang menggabungkan kawasan komersial dengan layanan publik, seperti Siloam Hospitals, yang sedang dibangun di kompleks ini.
Pada akhir Juni 2017, Lippo Malls mengelola 47 mal di seluruh Indonesia, dengan total luas kotor 3,3 juta m2 dan tingkat hunian rata-rata 88 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News