Ilustrasi. (FOTO: ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY)
Ilustrasi. (FOTO: ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY)

Medco Raup Laba Bersih Rp2,46 Triliun

05 April 2017 11:06
medcom.id, Jakarta: PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan laba bersih sebesar USD185 juta, atau sekitar Rp2,46 triliun (kurs Rp13.300/USD) pada 2016. Raihan laba itu cukup bermakna mengingat pada 2015 emiten dengan sandi MEDC itu membukukan rugi bersih hingga USD188 juta atau berkisar Rp2,5 triliun.
 
Presiden Direktur MEDC Hilmi Panigoro mengatakan 2016 merupakan tahun transformasi bagi perusahaan dan manajemen telah menerapkan strategi yang jelas untuk memperoleh sejumlah aset berkualitas.
 
"Saya yakin, margin operasional akan terus meningkat dan memberikan nilai dan kepercayaan kembali ke investor kami, pemberi pinjaman, dan pemangku kepentingan lainnya. Kami bangga menjadi juara nasional yang kompetitif, kuat secara finansial," kata Hilmi di Jakarta, Selasa 4 April.

Menurut Hilmi, efisiensi menjadi kunci MEDC hingga berhasil menjaring laba yang cukup lumayan. Pasalnya perusahaan berhasil menekan biaya produksi dan lifting hingga USD10,2 juta (4,47 persen), dari sebesar USD215,27 juta pada 2015 menjadi USD205 juta pada 2016.
 
Biaya pembelian minyak mentah juga bisa ditekan sebesar USD7,97 juta (37,5 persen) dari USD21,28 juta menjadi USD13,31 juta. Hal itu mendorong beban penjualan dan biaya langsung perusahaan berkurang USD8,21 juta, atau sebesar 2,3 persen, dari USD357,98 juta menjadi USD349,77 juta.
 
Selain efisiensi, laba perusahaan didapat dari penjualan minyak dan gas neto yang meningkat sebesar USD7,75 juta, atau 1,35 persen, dari USD575,27 juta menjadi USD583 juta. Pada 2016 juga, mereka memiliki tambahan pendapatan dari jasa sewa sebesar USD17,32 juta.
 
Hilmi mengaku bangga dengan pencapaian perusahaan di tengah kondisi bisnis yang tidak menentu. Dia mengatakan pencapaian itu hasil langkah perusahaan mengakuisisi sejumlah unit usaha yang cukup strategis nilainya.
 
Tercatat, sepanjang 2016, perseroan melakukan akuisisi tidak langsung PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sebesar 40,89 persen.
 
Di bisnis hulu migas, perusahaan mengakuisisi hak partisipasi (participating interest/PI) sebesar 40 persen dan hak pengelolaan di Blok B South Natuna, menambah PI di Blok A Aceh menjadi 85 persen, dan menyelesaikan proses akuisisi PI milik Lundin Petroleum sebesar 25,8 persen di Blok Lematang.
 
"Di tengah ketidakpastian bisnis, kami mampu melakukan strategi untuk mengakuisisi aset yang strategis dengan nilai bersaing," ujar Hilmi.
 
Kinerja baik
 
Chief Executive Officer MEDC Roberto Lorato menambahkan, pada tahun ini mereka akan mempertahankan kinerja baik, tetap disiplin dalam mengejar tujuan operasional dan keuangan. Pada tahun ini produksi MEDC ditargetkan mencapai kisaran 75.000-80.000 boepd. Selain itu, biaya produksi akan tetap dijaga di bawah USD10 per boe.
 
Pada tahun ini MEDC juga akan melakukan pengeboran di Blok South Natuna Sea untuk mengakses cadangan hidrokarbon yang belum dimanfaatkan. Selain itu, MEDC juga terus melakukan pengembangan gas Aceh. (Media Indonesia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan