Mengutip Bloomberg, Kamis, 12 Desember 2019, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp14.028 per USD hingga Rp14.045 per USD.
Sementara itu, Yahoo Finance mencatat mata uang Garuda berada di posisi Rp14.025 per USD, melemah lima poin atau 0,03 persen dibandingkan saat pembukaan perdagangan di level Rp14.021 per USD.
Kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah melemah di posisi Rp14.042 per USD dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.025 per USD.
Sementara, Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) berada di level 6.153. IHSG melemah tipis dari pembukaan perdagangan di level 6.185.
Volume perdagangan mencapai Rp9,08 triliun. Tercatat 151 saham menguat, 247 saham melemah, dan 145 saham stagnan.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi sebelumnya mengatakan tren pelemahan tersebut terjadi lantaran investor belum menentukan sikap terhadap kondisi terkini.
Investor tengah menanti pertemuan bank sentral dan hasil kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok sebelum 15 Desember 2019.
"Sehingga kami perkirakan IHSG akan bergerak cenderung terkonsolidasi negatif pada perdagangan selanjutnya pada support resistance 6.110-6.190," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 11 Desember 2019.
Katalis pergerakan indeks selanjutnya, kata Lanjar, akan datang dari kesepakatan dua negara ekonomi terbesar dunia itu untuk menghindari babak baru kebijakan proteksionis.
Kemudian faktor pendukung gerak IHSG lainnya yakni rilis data inflasi yang akan diiringi oleh penetapan kebijakan moneter suku bunga The Fed, serta proyeksi ekonomi yang akan disepakati oleh FOMC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News