Dengan kondisi yang lebih optimistis, William mengatakan investasi di pasar modal cukup menjanjikan. Bahkan beberapa saham masih menarik untuk dikoleksi.
"Pada 2020 saham perbankan, consumer goods, dan kostruksi memberikan peluang return (imbal hasil) yang tinggi," ujarnya saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 31 Desember 2019.
Pada tahun lalu, William mengatakan indeks consumer good mengalami penurunan sebesar 20 persen. Namun, tahun ini William optimis indeks terkerek berkat kebijakan pemerintah menaikkan anggaran bantuan masyarakat.
"Pada 2020, mereka akan rebound karna didukung sentimen positif program Kementerian Sosial (Kemensos), yang mana anggaran dinaikan lebih dari enam persen. Ini positif, khususnya pada Program Keluarga Harapan (PKH) dan dana Bantuan Sosial (Bansos), bisa meningkatkan daya beli masyarakat sehingga memberikan dorongan positif ke indeks consumer goods," paparnya.
Selain itu, sektor konstruksi juga akan positif seiring rencana pembangunan yang tengah menjadi fokus Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ditambah suku bunga diproyesikan stabil, mengikuti arah The Fed yang kemungkinan menurunkan suku bunganya lagi. Ini memberikan impact positif untuk sektor konstruksi," jelasnya.
Pelonggaran moneter yang dilakukan Bank Sentral AS juga akan menyokong industri perbankan ke depannya. "Sehingga saham-saham perbankan akan selalu menarik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News