"Kalau dari angka (2017) kemarin kan naiknya 40 persenan. Paling tidak tahun depan juga seperti itu," ujar Direktur Utama KSEI Frederica Widyasari, di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Jumat, 21 Desember 2018.
Apalagi KSEI memastikan akan ada tambahan investor dari program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) sebanyak 4,5 juta, yang sebelumnya bergabung dalam Bapertarum-PNS. Friderica optimistis saham sebagai instrumen investasi yang paling diminati tahun depan.
"Saya rasa saham (paling diminati) karena nilai dari aset yang disimpan di KSEI lebih dari 80 persen adalah saham," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Friderica mengumumkan perpanjangan kerja sama KSEI dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil). Artinya pembukaan rekening efek bisa dilakukan kurang dari satu jam dengan KTP-el.
"Kerja sama para pelaku industri pasar modal dengan Ditjen Dukcapil dalam memanfaatkan data kependudukan mempercepat proses pembukaan rekening efek, yang sebelumnya bisa mencapai dua minggu, sekarang bisa kurang dari satu jam," kata dia.
Simplifikasi sistem ini diharapkan Frederica bisa berdampak pada peningkatan jumlah investor. Adapun saat ini investor di Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa, yakni sebanyak 73,57 persen dengan total nilai aset mencapai 96 persen. Sedangkan investor terbanyak kedua ada di Pulau Sumatera sebanyak 14 persen.
"KSEI berharap simplifikasi pembukaan rekening investasi dapat memacu penyebaran investor agar semakin merata hingga ke seluruh Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News