Ilustrasi. (FOTO: AFP)
Ilustrasi. (FOTO: AFP)

Bumi Resources Mineral Siapkan USD150 Juta untuk Proyek Emas Poboya

Ade Hapsari Lestarini • 27 Februari 2018 11:06
Jakarta: PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melaporkan kemajuannya di Proyek Emas
Poboya di Palu, Sulawesi Tengah.
 
CEO BRMS Andrew Neale dalam pertemuan dengan seluruh karyawan perusahaan, membahas perkembangan ketiga proyek Perusahaan yaitu proyek timah Dairi di Sumatera Utara (80 persen dimiliki oleh BRMS), Poboya di Sulawesi Tengah (97 persen dimiliki oleh BRMS), dan proyek tembaga & emas di Gorontalo (80 persen dimiliki oleh BRMS).
 
"Sementara seluruh proyek terus kami kembangkan, proyek emas Poboya mengalami
kemajuan yang signifikan dan diharapkan dapat segera berproduksi," jelas Neale dalam siaran persnya, Selasa, 27 Februari 2018.

Proyek Poboya memiliki cadangan berdasarkan JORC (yaitu emas yang dapat ditambang secara ekonomi) sebesar 657 ribu ons (3,43 juta ton dengan kadar 5,96 gram per ton), Studi Kelayakan dan AMDAL yang telah disetujui, dan telah memperoleh izin konstruksi (3 tahun) dan izin produksi (30 tahun) dari Pemerintah Indonesia pada November 2017. Proyek ini juga memiliki sumber daya berdasarkan JORC, sebesar 930 ribu ons (6,71 juta ton dengan kadar 4,32 gram per ton).
 
"Kami tengah meyiapkan pendanaan yang dibutuhkan untuk membiayai proyek ini, termasuk untuk tambang bawah tanah, infrastruktur, dan fasilitas pengolahan untuk memproses 600 ribu ton bijih per tahun yang akan menghasilkan 80 ribu-90 ribu ons emas per tahun setelah tambang tersebut berproduksi penuh," jelas dia.
 
Total belanja modal yang dibutuhkan untuk proyek ini diperkirakan sebesar USD150 juta. Setelah
konstruksi dimulai, dibutuhkan waktu dua tahun untuk mencapai produksi awal, dan tambahan 18 bulan untuk memproduksikan penambangan bawah tanah.
 
Setelah berproduksi penuh, dengan harga emas saat ini sebesar USD1.300 per ons, proyek ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan kotor sekitar USD100 juta per tahun, dan memberikan pajak & royalti sebesar USD15 juta-USD20 juta per tahun kepada Pemerintah Indonesia, serta dapat menyediakan lapangan kerja jangka panjang bagi lebih dari 500 pekerja lokal.
 
"Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungannya untuk kemajuan proyek ini. Bersamaan dengan tugas kami dalam merampungkan pekerjaan teknis dan mengidentifikasi peluang untuk menyempurnakan prosedur pengelolaan keselamatan dan dampak lingkungan, kami juga berharap dapat bekerja sama dengan regulator ditingkat nasional dan daerah untuk selanjutnya dapat menerapkan perubahan ini dan membangun proyek kelas dunia di Palu," tambah dia.
 
BRMS terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan segera beralih dari perusahaan eksplorasi dan aset pertambangan menjadi perusahaan produksi yang aktif melalui pengembangan dari tiga proyek eksplorasi tahap akhir di Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan