Head of Research MNC Securities Edwin Sebayang menjelaskan, transaksi saham kedua korporasi itu dipastikan saling menguntungkan. Kalangan Direksi Telkom pun melihat Tower Bersama Infrastructure memiliki prospek yang bagus untuk kedepannya.
"Saya lihat ada keuntungan, kalau Telkom bisa pegang sahamnya (Tower Bersama Infrastructure) maka dapat dividen nanti. Dengan diserahkan ke Mitratel, maka Tower Bersama Infrastructure dapat tumbuh dan juga menguntungkan ke Telkom sendiri nantinya," urai Edwin kepada wartawan di Jakarta, Senin (15/6/2015).
Menurut Edwin, transaksi itu wajar dilakukan, karena Telkom tidak memiliki spesialisasi dalam bisnis menara. Sebab, Telkom tidak fokus di bisnis menara, sehingga kenapa tidak diberikan kepada ahlinya agar bisa menguntungkan.
Kisruh penolakan DPR yang tidak setuju tukar guling saham tersebut, dia menuturkan, mungkin ada konflik kepentingan dalam meraih keuntungan, sehingga langkah ini terhambat. Dari sisi pasar modal sendiri, investor memiliki keinginan transaksi saham itu bisa direalisasikan dengan baik.
"Kami (market) tidak permasalahkan, kami tidak mengerti yang berbau politis yang DPR tolak rencana tersebut, mungkin ada konflik kepentingan dari masalah transaksi itu," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News