Mengutip Bloomberg, Selasa, 7 Januari 2020, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menanjak ke Rp13.934 per USD. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp13.932 hingga Rp13.935 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.708 per USD.
Di sisi lain, kurs dolar Amerika Serikat melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), karena selera risiko investor berkurang di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Meski demikian, disepakatinya kesepakatan fase satu antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok memberikan sedikit katalis positif.
Indeks USD, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,18 persen menjadi 96,6694 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1190 dari USD1,1167 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,3163 dari USD1,3078 pada sesi sebelumnya.
Dolar Australia turun menjadi USD0,6933 dibandingkan dengan USD0,6958. Dolar AS membeli 108,44 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 108,01 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9687 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9718 franc Swiss, dan jatuh ke 1,2965 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2991 dolar Kanada.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat berakhir merekah pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), didorong oleh kenaikan yang kuat pada saham teknologi utama. Di sisi lain, disepakatinya kesepakatan dagang fase satu antara AS dengan Tiongkok turut memberikan dukungan kepada pasar saham.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 68,50 poin atau 0,24 persen menjadi 28.703,38. Sedangkan S&P 500 naik sebanyak 11,43 poin atau 0,35 persen menjadi 3.246,28. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 50,70 poin atau 0,56 persen menjadi 9.071,46.
Saham raksasa teknologi AS yakni kelompok FAANG yang terdiri dari Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan Google-parent Alphabet, semuanya ditutup lebih tinggi. Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 naik, dengan layanan komunikasi naik 1,22 persen, memimpin kenaikan. Sektor bahan turun 0,45 persen, menjadi kelompok berkinerja terburuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News