Sekretaris Perusahaan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan surat utang yang akan jatuh tempo pada 2025 tersebut belum diberikan peringkat dan akan menjadi kewajiban umum yang tidak dijamin perseroan. Penawaran surat utang akan ditutup pada 21 Januari 2020.
"Jumlah bersih yang akan diterima perseroan sekitar USD345,1 juta. Jumlah ini setelah dikurangi dengan biaya penjaminan emisi dan komisi, serta perkiraan biaya dan pengeluaran lainnya yang terkait dengan penerbitan," kata Helmy dalam keterangan tertulisnya.
Sesuai rencana, dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk membayar seluruh saldo terutang dan fasilitas revolving senilai USD300 juta atau disebut fasilitas B.
Perseroan juga akan membayar sebagian saldo terutang dari fasilitas pinjaman revolving senilai USD200 juta yang merupakan revolving loan fund (RLF) 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News