Dikutip dari laporan keuangan, Kamis, 20 Februari 2020, kenaikan laba WOMF Finance terjadi disaat adanya penurunan pembiayaan motor baru, bekas, multiguna motor dan mobil milik perseroan yang mendanai 355.095 unit atau turun dari 2018 yang mencapai 472.854 unit. Secara nominal pembiayaan perusahaan mencapai Rp5,7 triliun, atau turun dari 2018 yang mencapai Rp6,9 triliun.
Lalu apa yang menyebabkan laba naik? Penyebabnya adalah pendapatan lain-lain yang mencapai Rp359 miliar dari 2018 yang mencapai Rp252 miliar. Pendapatan bunga naik Rp35 miliar dari capaian 2018 sebesar Rp18 miliar. Kenaikan pendapatan lain-lain dan bunga cukup mengerek total pendapatan karena pembiayaan konsumen neto turun tipis dari Rp2,08 triliun menjadi Rp2,07 triliun.
Nah, faktor tambahan yang menopang adalah total beban perseroan sebesar Rp2,27 triliun atau turun dari 2018 yang sebesar Rp2,32 triliun. Pembentukan Cadangan Kerugian penurunan nilai turun dari Rp474 miliar menjadi Rp404 miliar pada 2019. Kemudian beban pendanaan turun tipis dari Rp671 miliar jadi Rp638 miliar.
Kas dan setara kas juga turun dengan mencapai Rp751 miliar. Angka ini turun dari capaian tahun 2018 sebesar Rp1,2 triliun. Aset perseroan juga turun dengan mencapai Rp8,271 triliun dari 2018 yang mencapai Rp8,827 triliun.
Dari sisi permodalan, ekuitas perusahaan mencapai Rp1,37 triliun atau naik dari tahun lalu yang mencapai Rp1,17 triliun. Sedangkan utang perseroan secara total turun dari Rp7,6 triliun menjadi Rp6,9 triliun. Penurunaan utang menyebabkan rasio utang dan ekuitas mencapai 5,3 x dari capaian 2018 yang mencapai 6,9x.
Pada pembukaan perdagangan hari ini saham WOMF sempat berada pada Rp302 per lembar saham. Ini merupakan kenaikan tertinggi pada pagi ini setelah WOMF dibuka pada level Rp274 per lembar saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News