Penjualan yang meningkat memberikan dampak positif bagi laba perseroan. Di mana laba perseroan mengalami pertumbuhan menjadi Rp1,06 triliun. Meski peningkatan laba hanya tipis dari posisi Rp992,91 miliar di semester I-2014. Demikian mengutip laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Sabtu (8/8/2015).
Posisi beban pokok penjualan meningkat tipis menjadi Rp4,42 triliun di Juni 2015, dari posisi di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,36 triliun di Juni 2014.
Sementara beban penjualan meningkat juga jadi Rp2,41 triliun di semester I-2015, dari posisi beban penjualan sebesar Rp2,22 triliun di semester I-2014. Beban umum dan administrasi naik juga menjadi Rp429,86 miliar di Juni 2015, dari posisi sebelumnya Rp391,18 miliar di Juni 2014.
Beban penelitian dan pengembangan menjadi Rp79,79 miliar, beban bunga dan keuangan mencapai Rp14,57 miliar, penghasilan bunga menjadi Rp46,50 miliar, beban operasi lainnya menjadi Rp42,04 miliar, pendapatan operasi lainnya menjadi Rp52,37 miliar, dan bagian atas rugi bersih entitas asosiasi menjadi Rp1,011 miliar.
Sedangkan untuk beban pajak penghasilan menjadi Rp333.15 miliar di semester I-2015. Artinya, beban pajak penghasilan mengalami peningkatan dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp305,94 miliar di semester I-2014.
Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, total aset perseroan tercatat mengalami kenaikan tipis menjadi Rp12,72 triliun, dari posisi aset sebesar Rp12,42 triliun di tahun lalu. Sedangkan posisi liabilitas dan ekuitas perseroan masing-masing menjadi Rp2,71 triliun dan Rp12,72 triliun.
Seperti diketahui, Kalbe Farma Berdiri pada 1966, mulai dari usaha sederhana di sebuah garasi menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia. Melalui proses pertumbuhan organik dan penggabungan usaha dan akuisisi, Kalbe telah tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui 4 kelompok divisi usahanya, divisi Obat Resep berkontribusi 25 persen, divisi Produk Kesehatan berkontribusi 17 persen, divisi Nutrisi berkontribusi 26 persen, serta divisi Distribusi and Logistik berkontribusi 32 persen.
Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas yang komprehensif, produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha distribusi yang menjangkau lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan Indonesia. Di pasar internasional, Perseroan telah hadir di negara-negara ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan nasional yang dapat bersaing di pasar ekspor.
Didukung lebih dari 16.000 karyawan, kini Kalbe telah tumbuh menjadi penyedia layanan kesehatan terbesar di Indonesia, dengan keunggulan keahlian di bidang pemasaran, branding, distribusi, keuangan serta riset dan pengembangan. Kalbe Farma juga merupakan perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp85,8 triliun dan nilai penjualan Rp17,4 triliun di akhir 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News