Perusahaan melantai di pasar modal dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 766,66 juta saham atau 25 persen dari saham yang disetor. Nilai nominal saham yang dipatok dengan harga Rp500 per saham, sedangkan harga saham yang dilepas pada saat IPO sebesar Rp1.100 per saham.
Perjalanan IPO perusahaan akan terealisasikan di Gedung BEI, Jakarta, Rabu, 28 September 2016, bertepatan dengan pembukaan perdagangan saham di bursa. Perseroan akan meraup dana segar sebesar Rp843,326 miliar dari proses IPO.
Berdasarkan catatan Metrotvnews.com, penggunaan dana segar dari hasil IPO, perusahaan yang berada di bawah naungan Samator Group ini akan digunakan untuk ekspansi sebesar 40 persen, pembayaran utang 40 persen, dan modal kerja sebesar 20 persen.
Demi menyukseskan langkah IPO, perusahaan udah menunjuk PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT RHB Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).
Sebelumnya, Wakil Direktur Aneka Gas Industri Rachmat Harsono menyebutkan, dana dari hasil IPO tersebut akan digunakan ekspansi sebesar 40 persen, pembayaran utang 40 persen, dan modal kerja sebesar 20 persen.
"Dalam usia ke 100 tahun ini merupakan suatu pembuktian terhadap calon investor bahwa gas industri memiliki prospek yang berkelanjutan. Gas industri juga menjadi salah satu bahan penopang laju produksi 10 sektor industri yang masuk dalan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035," kata Rachmat.
Aneka Gas berdiri sejak 1961 dan merupakan perusahaan gas industri pertama di Indonesia yang sebelumnya milik Pemerintah Belanda. Pada 1971, Aneka Gas pernah menjadi BUMN, tetapi Indonesia kembali menjualnya ke perusahaan asing pada 1998. Saat ini, Aneka Gas menjadi perusahaan nasional di bawah naungan Samator Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News