Illustrasi. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.
Illustrasi. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

Saham BUMI Masuk Daftar Indeks LQ45

Dian Ihsan Siregar • 25 Januari 2017 14:49
medcom.id, Jakarta: Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali merilis daftar indeks saham yang likuid (LQ45) yang baru untuk periode Februari 2017 hingga Juli 2017. Ada tiga saham emiten yang baru masuk, sisanya masih sama dengan periode enam bulan sebelumnya.
 
Mengutip pengumuman BEI, yang dilansir di Jakarta, Rabu 25 Januari, dari tiga saham emiten yang baru masuk indeks LQ45, ada satu saham dari Grup Bakrie, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Sebagaimana diketahui, emiten BUMI masih banyak menanggung utang kepada perbankan. Tapi, belakangan ini, pergerakan saham BUMI mengalami peningkatan yang luar biasa.
 
Selain BUMI, dua nama emiten yang baru masuk indeks LQ45 adalah ‎PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT PP Properti Tbk (PPRO).‎ Sedangkan tiga emiten yang terdepak dari indeks LQ45 yakni PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).

Dengan masuknya tiga emiten baru ke dalam indeks LQ-45, maka susunan terbaru periode Februari hingga Juli 2017, sebagai berikut, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
 
Kemudian ada PT Astra International Tbk (ASII), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI),‎ PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
 
Lalu ada, PT PP Properti Tbk (PPRO), PT Bumi Serpong Damai tbk, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO),.
 
Selain itu, ada PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), ‎PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF),‎ PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
 
Kemudian ada PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Hanson International Tbk (MYRX),‎ PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT PP Tbk (PTPP), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
 
Lalu ada PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), ‎PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan